Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

James Ingram Meninggal Karena Kanker Otak, Kenali Gejalanya

James Ingram meninggal setelah berjuang melawan kanker otak. Pusing berkepanjangan adalah salah satu gejala penyakit ini,

30 Januari 2019 | 12.13 WIB

Penyanyi kawakan James Ingram menghibur para penggemarnya dalam konser Julio Iglesias with Special Guest Star James Ingram di Assembly Hall JCC, Jakarta, (3/12). James Ingram menyanyikan "Somewhere Out There" berduet bersama Sherina Munaf. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Penyanyi kawakan James Ingram menghibur para penggemarnya dalam konser Julio Iglesias with Special Guest Star James Ingram di Assembly Hall JCC, Jakarta, (3/12). James Ingram menyanyikan "Somewhere Out There" berduet bersama Sherina Munaf. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi lawas sekaligus peraih penghargaan Grammy dalam genre musik RnB, James Ingram, meninggal di usia 66 tahun, pada Rabu, 30 Januari 2019. Dilansir dari TMZ, seorang kerabat terdekat Ingram mengabarkan bahwa ia meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker otak.

Baca juga: James Ingram yang Memukau

Dokter spesialis bedah saraf dari Comprehensive Brain and Spine Centre Surabaya, Agus C. Anab, menyebutkan bahwa tumor otak menjadi salah satu pembunuh diam-diam di dunia kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ditemui dalam sebuah acara beberapa waktu lalu, dokter yang juga akrab dipanggil Aca ini tidak mengetahui penyebab utama penyakit itu. Walau begitu, ada sejumlah faktor risiko yang memungkinkan terjadinya tumor, seperti herediter (diwariskan dari orang tua). "Juga virus onkogen, radiasi misalnya dari smartphone, zat kimiawi termasuk penyedap rasa, terapi hormon pada pil KB, dan rokok," katanya.

Lantas, bagaimana mengenal gejala kanker otak? Aca  mengatakan bila ada beberapa gejala yang bisa terjadi bila seseorang menderita tumor otak. "Salah satunya adalah pasien merasakan pusing yang tidak hilang-hilang," katanya.

Gejala lain kanker otak adalah penurunan penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, kelemahan anggota gerak secara bertahap. Pasien juga bisa vertigo, atau sering mengalami sempoyongan. “Untuk pencegahan penyakit lebih parah, pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan MRI,” katanya.

Baca juga: Telepon Berjam-jam Picu Risiko Tumor Otak, Simak Solusi Dokter

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MITRA TARIGAN | TMZ | ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus