Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tonjolan di kuku jari yang biasanya tidak berbahaya dalam beberapa kasus dapat menandakan sesuatu yang lebih serius. Melansir dari Express, Dr. Ross Perry dari jaringan klinik kulit Cosmetics, mengatakan sedikit tonjolan adalah normal dan dapat berkembang selama proses penuaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika pertumbuhan sel melambat dan berkurang seiring bertambahnya usia, hal ini mungkin tidak biasa dilihat. Faktor nutrisi seperti kekurangan vitamin A, atau jika tubuh kurang protein atau kalsium, maka mungkin muncul tonjolan. Kekurangan zat besi yang parah juga bisa membuat tonjolan dan perubahan lain pada kuku. Namun, dia mengingatkan jika tonjolan disertai perubahan warna, itu mungkin disebabkan kondisi medis dan Anda mungkin perlu mencari bantuan medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tonjolan yang dalam dan parah meskipun jarang bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius seperti penyakit ginjal dan memerlukan tes medis untuk menentukan penyebabnya. Diabetes juga bisa menjadi alasan kesehatan yang mendasari,” kata Perry.
Trauma pada kuku juga dapat menyebabkan cacat seperti tonjolan, jadi sarannya jangan pernah mencabuti kuku. Jika mengalami perubahan mendadak pada kuku, selalu disarankan untuk mencari pertolongan medis. Lalu, apa perbedaan antara tonjolan vertikal dan horisontal pada kuku?
Dr. Anita Takwale, konsultan dermatologi dan spesialis gangguan rambut dan kuku di Stratum Clinics, menjelaskan secara rinci tentang tonjolan vertikal. Dia menjelaskan Bubungan memanjang pada kuku jika terjadi pada ibu jari bisa disebabkan oleh trauma yang ditimbulkan pada lipatan kuku.
Penyebab lain yang terkait dengan perubahan kulit, baik di sepanjang pulpa jari atau bagian kulit lain, bisa menjadi sekunder akibat gangguan inflamasi seperti eksim atau psoriasis atau infeksi seperti paronisia yang dapat menghasilkan tonjolan melintang.
Bubungan horisontal pada kuku kadang-kadang disebut sebagai garis Beau. Kondisi ini dinamai oleh seorang dokter Prancis, Joseph Honore Simon Beau, yang pertama kali menggambarkannya pada 1846.
Mayo Clinic menjelaskan garis Beau adalah lekukan yang melintasi kuku. Lekukan dapat muncul ketika pertumbuhan di area di bawah kutikula terganggu oleh cedera atau penyakit parah. Kondisi yang terkait dengan garis Beau termasuk diabetes yang tidak terkontrol dan penyakit pembuluh darah perifer, serta yang berhubungan dengan demam tinggi, seperti demam berdarah, campak, gondok, dan pneumonia.
Garis Beau juga bisa menjadi tanda kekurangan seng. Garis putih paralel yang membentang sepanjang kuku bisa menjadi tanda rendahnya kadar protein dalam darah, menurut Roxane Bakker, ahli diet dan kepala nutrisi di www.vitl.com.
"Jika melihat ini, hubungi dokter sesegera mungkin dan pantau asupan protein," ungkapnya. “Bintik-bintik putih di kuku sebenarnya agak umum dan mungkin ada beberapa alasan mengapa muncul. Kebanyakan bintik-bintik putih pada kuku tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.”