Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan -Kota Berastagi di Tanah Karo identik dengan potensi destinasi wisata. Selain wisata alam dan religi, bagi siapa pun yang berkunjung ke kota berjuluk “Kota Markisa dan Jeruk Manis” ini wajib mencicipi wisata kuliner khas Berastagi, Sumatera Utara.
Kuliner Khas Berastagi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai informasi, Berastagi adalah kota terbesar kedua di dataran tinggi karo setelah Kota Kabanjahe. Dilansir dari karokab.go.id, secara geografis kota ini berada di ketinggian lebih dari 1300 meter dari permukaan laut.
Di samping menikmati pemandangan alam, para wisatawan dapat menikmati 5 kuliner khas Berastagi berikut ini:
- Lomok-lomok
Lomok-lomok merupakan makanan khas Berastagi yang dibuat dari olahan daging babi. Uniknya, makanan khas ini menggunakan darah dan daging babi muda dalam proses pembuatannya. Lamok-lamok paling nikmat apabila disantap bersama nasi putih yang masih hangat.
- Tasak Telu
Dilansir dari pariwisata.karokab.go.id, Tasak Telu dalam bahasa Karto mengandung arti masakan tiga jenis. Antara lain, ayam rebus dengan bumbu khusus, cepera atau kuah ayam yang dicampur jagung gongseng, dan sambah getah (sambal khas Karo). Karena merupakan makanan tradisional, tidak banyak yang mengenal Tasak Telu.
Baca juga : 5 Fakta Unik Seputar Kota Berastagi Sumatera Utara
- Cimpa
Kuliner khas Berastagi berikutnya yang wajib dicoba adalah Cimpa. Sekilas, makanan ini mirip seperti kue lepet yang berasal dari Jawa dengan isian gula merah. Kue ini dibuat dari beras ketan, gula merah, dan parutan kelapa. Tentu saja, rasa Cimpa yang manis sangat cocok untuk teman ngopi.
- Babi Panggang Karo
Makanan khas Berastagi yang berbahan dasar olahan daging babi berikutnya bernama Babi Panggang Karo (BPK). Makanan ini cukup mudah di jumpai di sana. Perpaduan babi panggang kering dengan bumbu darah menjadikan makanan ini lebih lezat. Selain itu, proses pembuatannya melalui dua tahap yaitu pembuatan panggang babi dan pembuatan bumbu khasnya.
- Kidu-kidu
Kidu-kidu tergolong sebagai makanan ekstrem di Kota Berastagi. Pasalnya, makan ini terbuat dari ulat sagu yang banyak ditemukan di bagian dalam pohon Aren. Ulat sagu yang telah dibersihkan akan diberi bumbu rempah-rempah. Kidu-kidu ini biasanya disajikan dalam bentuk kuah atau goreng, tergantung selera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Starbucks Bikin Pelatihan Petani Kopi Karo, Sumatera Utara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.