Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Jangan Malu Belanja Barang Bekas, Justru Ini Cara Belanja Cerdas

Banyak orang mencibir bila belanja barang bekas. Padahal ternyata membeli barang bekas adalah salah satu cara belanja yang cerdas

2 Maret 2018 | 14.38 WIB

Beli barang bekas bermerek tidak usah malu. Ini cara belanja cerdas/Tabloid Bintang
material-symbols:fullscreenPerbesar
Beli barang bekas bermerek tidak usah malu. Ini cara belanja cerdas/Tabloid Bintang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mencibir bila belanja barang bekas. Padahal ternyata membeli barang bekas adalah salah satu cara belanja yang cerdas. Pendiri Irresistible Bazaar, Marisa Tumbuan menyarankan agar masyarakat tidak perlu malu berbelanja barang bekas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Irresistible Bazaar berbeda dengan garage sale. Di bazar ini, Anda bisa menemukan tas Chanel terbaru seri 24 dan 25 dengan kondisi layaknya baru padahal sudah pernah dipakai beberapa kali oleh pemiliknya. Preloved branded items bukan barang yang sudah tidak tren lalu dijual murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bagi saya, preloved branded items adalah gaya belanja cerdas masa kini alias smart shopping. Tren selalu berubah, begitu pun suasana hati. Hari ini ingin tas model A, minggu depan ingin yang B. Jangan menumpuk barang di rumah. Tas yang lama dengan kondisi bagus, lengkap dengan sertifikat dan boks asli dijual saja. Pasti ada pembelinya," kata Marisa Tumbuan. Baca: Jakarta Sneaker Day, Vans x Spongebob Squarepants Banjir Antrean

Ia menambahkan beberapa tahun lalu, orang mau membeli barang bekas malu. Pun orang yang menjual barang bekas malu. Takut dikira kondisi ekonomi rumah tangga sedang tidak baik. "Saya ingin katakan di sini bahwa membeli barang seken bukan aib. Selama sesuai anggaran, sesuai model yang Anda inginkan, dan cocok dengan karakter Anda kenapa tidak?"

Program Irresistible Bazaar kesebelas kembali digelar di Grand Indonesia Jakarta, west mall lantai 5 mulai 28 Februari hingga 4 Maret 2018. Bazar menampilkan 76 penjual yang berada di sekitar 100 gerai mini. Program Irresistible Bazaar telah melewati proses panjang selama bertahun-tahun. Dari mal Senayan City Jakarta dengan 23 tenant bazar ini berpindah Grand Indonesia dengan kapasitas lebih banyak.

"Dua tahun sudah kami hadir di Grand Indonesia. Setelah ini kami ingin mencari rumah baru lagi. Tujuannya, memberikan suasana baru bagi tenant bazar maupun para pembeli. Lokasi baru sudah ada tapi belum bisa saya sebut," kata Marisa Tumbuan. Baca: Gaya Hijab Musim Dingin Ayana Jihye Moon, Selebgram Korea Mualaf

Pada bazar sebelumnya, jumlah pengunjung mencapai 22 ribu selama 5 hari. Bagaimana dengan target jumlah pengunjung tahun ini? Marisa mengaku tidak mengejar angka pengunjung. Yang penting, tenant puas dan kebutuhan pembeli terpenuhi. Yang khas dari Irresistible Bazaar adalah dijualnya preloved branded items atau barang seken bermerek dalam kondisi bagus.

"Ini salah satu kekuatan wisata belanja di Jepang mulai dari Tokyo, Osaka, hingga Nagoya. Sejumlah turis dari Taiwan, Malaysia, dan Singapura mencari preloved branded items hingga ke sana. Saya ingin Irresistible Bazaar menjadi salah satu pusat preloved branded items bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, syukur-syukur masyarakat Indonesia," kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus