Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bila mulai merasakan gejala mirip flu di masa pandemi Covid-19, jangan disepelekan. Daripada menyangkal dan menganggap hanya flu biasa, ada baiknya berpikir kemungkinan terinfeksi Covid-19 hingga terbukti negatif. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk mencegah Anda dan orang lain di sekitar Anda terinfeksi virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala Covid-19 yang paling umum adalah mirip flu seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, rasa lelah dan tidak enak badan, sakit kepala, dan nyeri otot. Selain itu, sesak napas, anosmia, kemerahan pada kulit, mata merah, mual, muntah, diare, penurunan kesadaran, dan nyeri dada juga merupakan gejala lain Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika mengalami beberapa gejala di atas, spesialis penyakit dalam RA Adaninggar mengatakan Anda bisa curiga terinfeksi Covid-19 sebab secara umum tidak ada gejala khas yang mirip penyakit infeksi lain. Lebih lanjut, Ning dalam akun Instagramnya menjelaskan gejala-gejala tersebut muncul dalam 2-14 hari setelah:
-Kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi atau probable Covid-19.
-Bepergian ke daerah yang tinggi penularan.
-Bertempat tinggal di daerah yang tinggi penularan.
-Melakukan aktivitas berisiko seperti mengikuti acara/masuk ke dalam acara/ kegiatan dengan kerumunan.
-Bekerja di tempat yang berisiko tinggi penularan seperti bidang kesehatan yang menangani pasien suspek/probable/konfirmasi Covid-19, tempat tertutup dengan ventilasi kurang baik, dan bertemu orang banyak setiap hari.
Karena gejala sebagian besar sangat ringan atau ringan, banyak orang yang sering mengabaikan atau menganggapnya sebagai sakit biasa sehingga menjadi lengah protokol kesehatan dan tidak mau melakukan tes atau isolasi. Padahal, menurut Ning, ini merupakan titik lengah sehingga penularan lebih mudah terjadi.
Selain itu, ketika orang tidak benar menjalani masa isolasi dan masih berinteraksi dengan orang lain, ini juga berisiko memudahkan penularan. Di lain sisi, jika sedang pilek atau batuk dan berencana melakukan tes Covid-19, yang perlu dipahami adalah hasilnya tidak selalu positif. Artinya, jika tes swab antigen dan PCR menemukan adanya virus corona maka bisa dipastikan penyebab batuk flu adalah Covid-19 jika hasilnya positif.
Meski demikian, Ning mengatakan swab antigen dan PCR juga bisa false negative bila dilakukan di waktu atau teknik yang kurang tepat. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu konsultasikan hasilnya ke dokter.
Lantas, apa yang bisa dilakukan jika curiga terkena Covid-19? Hal pertama dan utama yang bisa dilakukan adalah jangan menyangkal dan jangan panik atau takut. Lalu, segera lakukan instruksi berikut:
-Segera isolasi atau menjauh dari keluarga.
-Lakukan protokol kesehatan dengan benar.
- Segera beristirahat
-Jaga kesehatan imun dengan makan makanan bergizi, berjemur, dan hindari stres.
-Pantau kondisi seperti gejala, tensi, nadi, suhu badan, dan saturasi oksigen.
-Konsultasi ke dokter.
"Kecurigaan hanya bisa dipastikan dengan melakukan tes Covid-19. Jadi jangan takut tes untuk melindungi diri sendiri dan orang sekitar, termasuk keluarga. Bila tidak memungkinkan tes, anggap positif Covid dan lakukan isolasi dengan benar," saran Ning.