Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat melihat orang makan sendiri di restoran, sebagian orang mungkin berpikir ia tak punya teman, pasangan, atau keluarga. Padahal penyebabnya mungkin beragam, termasuk sedang tugas di kota lain dan tak punya kenalan atau teman makan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, sebagian orang justru disebut lebih senang makan sendiri di restoran, warung, atau rumah makan. OpenTable, perusahaan reservasi restoran online, mendapatkan fakta 60 persen orang yang makan di restoran sendiri dalam 12 bulan terakhir. Bahkan pada generasi lebih muda seperti Gen Z atau milenial, angka itu lebih tinggi, 68 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada kepercayaan makan sendiri di restoran berhubungan dengan kesepian atau kurang hubungan sosial, yang banyak dihindari kebanyakan orang," jelas psikolog klinis dan pakar diet Dr. Supatra Tovar kepada HuffPost.
Sejak pandemi Covid-19, semakin banyak orang yang bersantap sendiri di restoran. Lupakan soal kesepian, berikut manfaat makan tanpa teman.
Mindful eating
Manfaat terbesar makan di restoran sendiri adalah lebih fokus pada makanan atau mindful eating. "Saat bersantap sendiri, kita berkesempatan untuk mempraktikan mindfulness, benar-benar berfokus pada rasa, tekstur, dan menikmati makanan tanpa gangguan dari luar," kata Tovar.
Tingkatkan kemandirian
Saat makan sendiri, satu-satunya orang yang mengakomodasinya adalah diri sendiri. Tovar menyebut makan sendiri bisa leluasa memilih hidangan sesuai pilihan tanpa dipengaruhi selera orang lain. Makan dengan teman bisa mempengaruhi pilihan makanan.
Menambah kepercayaan diri
Makan sendiri juga berdampak pada persepsi sendiri. Anda lebih percaya diri dengan situasi yang dihadapi dan tak peduli pandangan orang lain. Tak ada yang mengejek jika Anda makan banyak atau memilih menu yang tak biasa.