Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perayaan tahun baru Imlek biasanya hari yang tak kalah ditunggu-tunggu bagi etnis Tionghoa ialah perayaan Cap Go Meh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cap Go Meh biasanya diadakan di hari ke 15 pada tahun baru Imlek. Cap Go Meh bisa dikatakan sebagai perayaan puncak dari tahun baru Imlek. Perayaan Cap Go Meh akan diisi oleh tradisi-tradisi khas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh sudah dimulai sejak zaman Dinasti Han di Tiongkok tepatnya pada abad ke-7 Masehi. Pada saat itu komunitas tIongkok sedang melakukan migrasu ke selatan Tongkok. Tradisi ini dilaksanakan pada malam tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa.
Dinukil dari laman Antara, istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkien/Tio Ciu. Kata Cap Go berarti lima belas, dan kata Meh berarti malam, sehingga Cap Go Meh memiliki arti malam ke-15.
Dalam versi cerita rakyat, pada masa Dinasti Tung Zhuo pada 770-256 SM ketika itu para petani memasang lampion untuk mengusir hama dan inatang yang merusak tanaman. Para petani juga menambahkan bunyi-bunyian, bermain barongsai, melakukan arak-arakan, sebagai tradisi tolak bala. Seiring waktu kepercayaan dan tradisi tersebut berlanjut dan terus dirayakan setiap tahunnya.
Seiring dengan semakin luasnya sebaran etnis Tiongkok, perayanan Cap Go Meh tidak hanya diadakan di Tiongkok saja tapi di berbagai wilayah sebaran etnis Tionghoa lainnya, seperti Indonesia.
Setiap tahunnya di 15 hari pertama etnis Tiongkok di berbagai daerah di Indonesia akan merayakan Cap go Meh seperti halnya yang dilakukan oleh nenek motyang mereka terdahulu di negeri asalnya.
Salah satu tempat perayaan Cap Go Meh di Indonesia yang cukup terkenal ialah yang diselenggarakan di Singkawang, Kalimantan Barat. Melansir dari laman Cap Go Meh Singkawang event etnis Tionghoa ini bisa diikuti oleh lebih dari 20.000-an orang yang berasal dari warga lokal, luar daerah, hingga turis mancanegara. Perayaan Cap go Meh Singkawang menjadi salah satu yang paling meriah di indoensia.
Masih dari laman yang sama, Cap Go Meh yang dirayakan di Singkawang pada mulanya merupakan sebuah ritual tolak bala yang dilakukan untuk mengusir wabah penyakit cacar yang saat itu sedang melanda. Ritual terseut diadakan bertepatan dengan hari ke 15 pertama di awal tahun. Tradisi tersebut kemudian melahirkan kepercayaan masyarakat sehingga setiap tahunnya masyarakat melangsungkan tradisi seruapa hingga saat ini.
Tradisi Cap Go Meh yang diadakan di Singkawang dilakukan dengan mengadakan ritual-ritual ektrem, yang memiliki tujuan untuk menakuti amkhluk halus, atau menunjukkan bahwa kehebatan manusia tidak kalah dari kehebatannya. Kini tradisi Cap Go Meh di Singkawang tidak hanya sebagai ritual agama namun jyga sebuah daya pariwisata setempat.
Tradisi Unik dalam Perayaan Cap Go Meh
Cap Go Meh menjadi puncak perayaan sekaligus perayaan tahun barui Imlek. Pada perayaan puncak ini biasanya akan menampilkan berbagai pertunjukkan menarik seperti penampilan seni musik, arak-arakan, hingga penampilan akrobatik.
Dilansir dari Antara, dalam perayaan Cap Go Meh biasanya hal yang cukup menarik perhatian pengunjung ialah akrobat dari para tatung atau dukun yang dipercaya kerasukan roh nenek moyang. Pada saat tersebut taung akan melakukan atraksi ekstrem seperti menusukkan besi ke pipi mereka. Selain itu, di tanggal ke-14 Imlek tatung juga akan melakukan tradisi cuci jalan. Dimana para tatung yang semula sadar akan dirasuki oleh roh nenek moyang. Kemudian tatung akan diarak-arak dengan menggunakan pemikul di sepanjang jalan.