Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jenis-jenis Stroke yang Harus Diwaspadai, Dari Stroke Iskemik hingga Hemoragik

Stroke iskemik terdiri dari beberapa jenis berdasarkan penyebab sumbatan di otak.

3 Oktober 2024 | 15.22 WIB

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi stroke (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Park Ji Ah, aktris Korea Selatan, meninggal dunia pada usia 52 tahun akibat infark serebral, yang dikenal sebagai stroke iskemik. Aktris yang memerankan ibu dari Moon Dong Eun (diperankan oleh Song Hye Kyo) dalam drama Korea The Glory ini berpulang pada Senin, 30 September 2024, pukul 02:50 pagi waktu setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Dirjen Pelayanan Kesehatan, infark otak, atau stroke iskemik, adalah kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan, mengakibatkan kerusakan sel-sel otak. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum terjadi dan sering kali disebut sebagai stroke sumbatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang terjadi akibat gangguan peredaran darah di otak. Gangguan ini dapat muncul secara mendadak dalam hitungan detik atau secara cepat dalam beberapa jam, dengan gejala yang sesuai dengan area otak yang terkena.

Jenis Stroke Iskemik
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, stroke iskemik terdiri dari beberapa jenis berdasarkan penyebab sumbatan di otak, yaitu:

  • Stroke Emboli: Stroke ini terjadi ketika bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar terlepas dan terangkut ke otak, menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah otak.
  • Stroke Trombotik: Terjadi ketika bekuan darah atau plak terbentuk langsung di dalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak, menyebabkan aliran darah terhambat.

Stroke Hemoragik (Stroke Berdarah)
Selain stroke iskemik, ada juga stroke hemoragik, yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak, menyebabkan perdarahan dan kerusakan sel-sel otak. Stroke hemoragik juga terdiri dari beberapa jenis:

  • Perdarahan Intraserebral: Terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah, dan darah masuk ke dalam jaringan otak, menyebabkan sel-sel otak mati. Penyebab paling umum dari perdarahan intraserebral adalah hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Perdarahan Subarachnoid: Perdarahan jenis ini terjadi ketika pembuluh darah di dekat permukaan otak pecah, dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebab utama perdarahan subarachnoid biasanya adalah pecahnya aneurisma, yaitu pembesaran atau pelebaran pembuluh darah yang lemah.

Gejala Stroke
Gejala stroke dapat berbeda-beda tergantung pada bagian otak yang terkena. Berikut adalah beberapa gejala umum stroke iskemik yang perlu diwaspadai:

  • Kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.
  • Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi saat berjalan.
  • Sakit kepala mendadak yang parah tanpa sebab jelas.

Penanganan cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak pada penderita stroke, baik stroke iskemik maupun hemoragik. Beberapa metode penanganan yang umum digunakan adalah:

  • Terapi oksigen untuk memastikan otak tetap mendapat oksigen yang cukup.
  • Obat-obatan seperti pengencer darah atau antikoagulan untuk melarutkan bekuan darah.
  • Operasi untuk menghilangkan penyumbatan atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah.
  • Fisioterapi dan terapi okupasi untuk memulihkan fungsi fisik yang terganggu.

Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengontrol faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas. Langkah-langkah pencegahan lainnya termasuk:

  • Mengontrol tekanan darah.
  • Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Mempertahankan berat badan yang ideal.
  • Rajin berolahraga dan mengelola stres dengan baik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus