Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stroke ringan, juga dikenal sebagai stroke iskemik transien (TIA), adalah kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah di otak dan dapat menyebabkan gejala serupa stroke tetapi biasanya berlangsung hanya beberapa menit atau beberapa jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun disebut "ringan," kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena stroke ringan ini dapat menjadi peringatan serius untuk risiko stroke lebih besar di masa depan. Untuk memahami dan mencegah TIA, penting untuk mengetahui penyebab di baliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Penyumbatan Pembuluh Darah
Stroke ringan terjadi ketika aliran darah menuju otak terhambat secara sementara. Penyebab utamanya adalah pembentukan bekuan darah atau plak aterosklerotik di dalam pembuluh darah otak. Bekuan darah atau plak dapat menghalangi aliran darah dan oksigen yang mencukupi ke bagian-bagian otak, menyebabkan gejala seperti kesemutan, kelemahan, dan kesulitan berbicara.
2. Faktor Risiko Kesehatan
Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke ringan. Di antaranya adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, juga dapat meningkatkan risiko TIA.
3. Aritmia Jantung
Gangguan irama jantung atau aritmia juga bisa menjadi penyebab TIA. Aritmia seperti fibrilasi atrium merupakan kondisi yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah di jantung. Gumpalan ini kemudian bisa berpindah ke otak dan menyebabkan TIA.
4. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan riwayat stroke atau TIA juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa. Jika ada anggota keluarga dekat yang pernah mengalami stroke atau TIA, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai risiko pribadi.
5. Usia Lanjut
Meskipun TIA dapat terjadi pada usia berapa pun, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Orang di atas usia 55 tahun cenderung lebih rentan terhadap TIA.
Penyakit jantung, seperti penyakit arteri koroner, dapat berkontribusi pada risiko TIA. Kondisi ini mempengaruhi aliran darah ke jantung dan otak, meningkatkan kemungkinan pembentukan bekuan darah.
Terkadang, gejala stroke ringan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ini tidak boleh dianggap remeh, karena TIA adalah peringatan untuk risiko stroke berikutnya yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.
Penting bagi individu yang mengalami gejala TIA atau memiliki faktor risiko yang meningkat untuk segera mencari perawatan medis. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab dan menyarankan langkah-langkah untuk mengurangi risiko stroke di masa depan.
Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi insiden TIA dan stroke. Mengadopsi gaya hidup sehat, memantau kondisi kesehatan seperti tekanan darah dan kolesterol, serta menghindari merokok dapat membantu melindungi kesehatan otak dan jantung.
Kesadaran akan penyebab stroke ringan alias TIA dan pentingnya tindakan pencegahan akan membantu menjaga kesehatan jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.
HOPKINS MEDICINE
Pilihan editor : Simak Inilah 6 Gejala Stroke Ringan