Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jutaan Anak Menderita ADHD, Apa yang Perlu Dilakukan?

CDC menjelaskan ADHD adalah gangguan perkembangan saraf paling umum pada anak-anak. Gangguan ini membuat penderita harus belajar hidup setiap hari.

13 Oktober 2023 | 16.57 WIB

Ilustrasi dua anak bersitegang atau marah. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi dua anak bersitegang atau marah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda namun bisa mengganggu kehidupan seseorang. Di kelas, tempat kerja, atau rumah, ADHD telah mempengaruhi prestasi, kinerja, dan bahkan hubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan ADHD adalah gangguan perkembangan saraf paling umum pada anak-anak, tapi juga terjadi pada usia 18 tahun ke atas. Gangguan ini membuat penderita harus belajar hidup setiap hari, bisa lewat terapi perilaku. Dalam banyak kasus juga dibutuhkan obat-obatan untuk meredakan gejala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Banyak perawatan obat-obatan dan nonmedis yang terbukti efektif mengatasi ADHD," kata Russell Ramsay, psikolog dan mantan dosen psikologi di Sekolah Kedokteran Perelman di Universitas Pennsylvania, kepada USA Today.

Apa itu ADHD
ADHD adalah kondisi perkembangan saraf kronis yang ditandai dengan kesulitan menaruh perhatian, hiperaktif, impulsif, atau keduanya. Meski ADHD disebut berbeda dengan attention-deficit disorder (ADD), gejalanya mungkin mirip. 

Seberapa umum?
Walaupun diklaim umum terjadi pada anak-anak, dengan sekitar 6,1 juta anak di Amerika Serikat usia 2-17 tahun mengalami kondisi itu, ada juga kasus pada dewasa sebesar 6,8 persen. Namun, gejala pada dewasa umumnya lebih konsisten terkait usia dan level perkembangan.

Apa saja gejalanya?
Gejalanya sangat jelas, termasuk tidak ada perhatian, tak mampu berkonsentrasi atau fokus, hiperaktif, banyak bergerak, dan impulsif -- tindakan yang dilakukan tiba-tiba tanpa dipikirkan.

Gejala-gejala ini bisa membuat orang banyak melamun, sering melupakan atau kehilangan sesuatu, banyak bicara atau menginterupsi, atau sulit menahan godaan, jelas CDC. Selain itu, penderita juga mungkin kesulitan mengikuti instruksi, menyelesaikan tugas, atau sukar mengutarakan pikiran atau menunggu giliran. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus