Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kenali 4 Penyebab Posisi Bayi Sungsang

Bayi sungsang adalah kondisi di mana kepala janin dalam kandungan masih berada di atas, meskipun usia kehamilan sudah lebih dari 36 minggu.

14 Desember 2023 | 07.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bayi sungsang. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi janin dalam kandungan menjadi salah satu aspek penting dalam persiapan kelahiran. Sebagian besar bayi berada dalam posisi kepala menghadap bawah menjelang kelahiran. Tetapi dalam beberapa kasus, bayi dapat berada dalam posisi sungsang, yakni posisi bokong menghadap bawah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Healthline, pada kehamilan normal, bayi biasanya menunduk untuk mempersiapkan diri untuk lahir. Adalah normal bagi bayi untuk menunduk atau bahkan menyamping sebelum 35 minggu. Namun, setelah itu, ketika bayi semakin besar dan kehabisan ruang, akan semakin sulit bagi bayi untuk berbalik dan masuk ke posisi yang benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Posisi bayi sungsang atau breech birth adalah kondisi di mana kepala janin dalam kandungan masih berada di atas, meskipun usia kehamilan sudah lebih dari 36 minggu. Normalnya, ibu dapat merasakan detak jantung janin di bawah pusar.

Namun, dalam posisi sungsang, detak jantung janin akan terasa di atas pusar. Kondisi bayi sungsang biasanya bisa terdeteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Penyebab bayi sungsang dapat bervariasi.

Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut beberapa penyebab posisi bayi sungsang:

1. Plasenta Previa

Plasenta previa, di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks, dapat mempengaruhi posisi bayi. Plasenta yang menempel di bagian bawah rahim dapat menghambat gerakan bayi menuju posisi kepala di bawah.

2. Kehamilan kembar

Kehamilan kembar bisa menjadi penyebab posisi bayi sungsang karena ruang rahim yang sempit. Jika ruang dalam rahim terbatas atau kondisi tertentu membuat bayi kesulitan untuk berputar, posisi sungsang dapat terjadi. Sehingga kondisi rahim tidak memungkinkan gerakan yang cukup untuk memudahkan bayi berputar.

3. Volume air ketuban

Kondisi air ketuban yang terlalu sedikit atau oligohidramnion dan air ketuban yang terlalu banyak atau polihidramnion  juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab posisi bayi sungsang. Ketika kekurangan air ketuban, janin tidak bisa bergerak dengan leluasa. Sedangkan jika terlalu banyak dapat membuat janin mudah bergerak yang akan meningkatkan risiko posisi bayi sungsang.

4. Komplikasi kelahiran

Ketika ibu hamil mengalami komplikasi atau kelainan selama kehamilan, misalnya fibroid rahim, ini bisa meningkatkan risiko posisi sungsang pada bayi. Hal ini juga dapat menyebabkan ibu sulit melahirkan secara normal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus