Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dilansir dari American Heart Association, penyakit mikro-vaskular koroner (sering disebut penyakit arteri kecil atau penyakit pembuluh darah kecil) adalah kondisi jantung yang mempengaruhi dinding dan lapisan dalam pembuluh darah arteri koroner kecil yang bercabang dari arteri koroner besar. Berbeda dengan penyakit jantung koroner (PJK) yang melibatkan pembentukan plak yang dapat menyumbat aliran darah ke otot jantung, penyakit mikro-vaskular koroner memiliki mekanisme yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit pembuluh darah kecil adalah kondisi di mana dinding arteri kecil di jantung, yang dikenal sebagai mikro-vessel, tidak berfungsi dengan baik. Gangguan ini dapat mempengaruhi aliran darah kaya oksigen ke jantung, yang mengakibatkan berbagai gejala dan komplikasi terkait penyakit jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit mikro-vaskular koroner adalah bentuk penyakit jantung yang mempengaruhi pembuluh darah kecil di jantung. Arteri koroner utama, yang lebih besar, biasanya tidak terpengaruh oleh plak dalam kondisi ini. Sebaliknya, penyakit ini melibatkan kerusakan pada dinding dalam pembuluh darah kecil, yang dapat menyebabkan spasme dan mengurangi aliran darah ke otot jantung. Selain itu, adanya kelainan pada arteri kecil yang bercabang dari arteri koroner utama juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.
Penyakit pembuluh darah kecil melibatkan penyempitan atau penyumbatan pada arteri kecil di dalam jantung. Sementara banyak perhatian sering diberikan pada arteri koroner besar, yang penting untuk pasokan darah ke otot jantung, penyakit pembuluh darah kecil mempengaruhi mikro-vessel jantung. Arteri kecil ini memainkan peran penting dalam mengalirkan darah ke bagian dalam jantung.
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, tergantung pada area pembuluh darah yang terkena. Berikut adalah gejala umum yang perlu diperhatikan, seperti yang dilansir dari Mayo Clinic.
1. Nyeri Dada (Angina)
Nyeri dada adalah gejala umum ketika penyempitan terjadi pada arteri koroner. Ini sering terasa sebagai ketidaknyamanan atau rasa sakit di dada, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres. Nyeri ini bisa menyebar ke lengan, leher, atau punggung.
2. Sesak Napas
Kesulitan bernapas atau rasa sesak di dada bisa terjadi jika penyempitan terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke jantung atau paru-paru. Ini bisa membuat aktivitas fisik menjadi sulit dan mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
3. Nyeri atau Kram pada Kaki (Klaudikasi)
Pada kasus penyakit arteri perifer, penyempitan pembuluh darah di kaki dapat menyebabkan nyeri, kram, atau kelemahan saat berjalan atau beraktivitas. Gejala ini biasanya membaik saat istirahat.
4. Kesemutan atau Kelemahan
Jika penyempitan mempengaruhi pembuluh darah yang menuju ke lengan atau kaki, Anda mungkin merasakan kesemutan atau kelemahan di area tersebut. Ini terjadi karena aliran darah yang tidak memadai.
5. Ekstremitas Dingin
Penurunan aliran darah ke lengan atau kaki dapat menyebabkan area tersebut terasa dingin saat disentuh. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa aliran darah ke bagian tubuh tersebut terganggu.
6. Pusing atau Kepala Terasa Ringan
Jika penyempitan mempengaruhi pembuluh darah yang menuju ke otak, Anda mungkin mengalami pusing atau kepala terasa ringan. Ini bisa mengindikasikan gangguan sirkulasi darah ke otak.
7. Pembengkakan
Pembengkakan pada kaki atau tangan bisa terjadi akibat penumpukan cairan, yang disebabkan oleh sirkulasi darah yang buruk. Pembengkakan ini biasanya disertai dengan rasa tidak nyaman.
8. Kelelahan
Kelelahan atau rasa lemah yang tidak dapat dijelaskan dapat muncul sebagai akibat dari aliran darah yang tidak memadai ke berbagai bagian tubuh. Ini dapat mempengaruhi energi dan aktivitas sehari-hari.
Pilihan Editor: Mengenal Istilah Medis Angin Duduk