Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali HIV/AIDS, Cara Penularan dan Pencegahannya

AIDS merupakan kondisi melemahnya sistem imunitas tubuh sehingga tidak bisa menahan infeksi yang masuk. Bagaimana cara penularannya?

6 Juni 2023 | 11.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 Juni 1981 merupakan momen bersejarah di Amerika Serikat (AS) sebab dirilisnya laporan keberadan pertama kali epidemi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Kondisi menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tubuh mengalami disfungsi sehingga tidak bisa melawan infeksi.

Dikutip siloamhospitals.com, AIDS merupakan stadium akhir dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang salah satu sel di dalam sel darah putih, yaitu sel T atau CD4. Sel tersebut berperan menjaga imun tubuh.

Penderita HIV/AIDS ini rentan untuk terkena penyakit tertentu, seperti tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan akut, beberapa jenis kanker, dan lain sebagainya. Dengan demikian, perbedaan HIV dan AIDS terletak di konteksnya. HIV merupakan sebutan untuk virus yang menyerang imunitas tubuh. Sementara AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan karena sistem tubuh yang melemah.

Dilansir yankes.kemkes.go.id, penularan HIV dapat terjadi melalui cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, berbagi suntikan, serta ASI. Meskipun demikian,  HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik. Hubungan seksual sangat beresiko tinggi menularkan virus HIV baik homoseksual maupun heteroseksual.

Namun, pasangan seksual penderita HIV yang tidak tertular virus HIV atau disebut pasangan serodiskordant. Pasangan ODHA serodiskordant adalah jalinan hubungan pasangan ODHA (suami atau istri) dengan status salah satu dari pasangan terinfeksi HIV (HIV positif) dan pasangan lainnya tidak terinfeksi HIV (HIV negative).

HIV adalah penyakit seumur hidup dan belum ada metode pengobatan untuk mengatasinya. Namun, ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Dilansir rs-soewandhi.surabaya.go.id, penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) untuk  mencegah virus HIV. Selain itu, metode lain yaitu menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4 untuk  ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin.

Pilihan Editor: Sejarah Hari Ini: 5 Juni 1981 Penemuan Kasus AIDS pertama di Amerika Serikat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus