Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kenali Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa mencakup berbagai gangguan yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, emosional, dan sosial seseorang.

5 Juni 2023 | 11.00 WIB

Sejumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) beristirahat setelah mengikuti vaksinasi Covid di Yayasan Jamrud biru di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 4 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Sejumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) beristirahat setelah mengikuti vaksinasi Covid di Yayasan Jamrud biru di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 4 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan jiwa mencakup berbagai gangguan yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, emosional, dan sosial seseorang. Gangguan ini mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir laman Cleveland Clinic, diperkirakan ada lebih dari 200 jenis gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi seseorang. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa dan remaja mengalami gangguan jiwa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gangguan jiwa mulai muncul pada usia 14 tahun, dan sekitar tiga perempat dari mereka dimulai pada usia 24 tahun. Ini menunjukkan masa remaja dan awal dewasa adalah periode yang rentan terhadap perkembangan gangguan jiwa.

Gangguan jiwa dapat bervariasi, seperti depresi dan gangguan kecemasan, hingga gangguan jiwa yang lebih serius seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Dalam beberapa kasus, gangguan jiwa dapat menjadi cacat yang signifikan dalam kehidupan seseorang dan memerlukan perawatan yang serius.

Dikutip dari American Psychiatric Association, berikut tanda dan gejala gangguan jiwa:

- Perubahan tidur atau nafsu makan.

- Perubahan suasana hati. Mengalami perasaan tertekan atau mudah marah.

- Menarik diri dari lingkungan sosial dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

- Penurunan fungsi yang tidak biasa di sekolah, dalam pekerjaan, atau aktivitas sosial, seperti berhenti berolahraga, atau kesulitan melakukan tugas-tugas biasa.

- Memiliki masalah dengan konsentrasi, ingatan atau pemikiran logis dan ucapan yang sulit dijelaskan.

- Sensitivitas yang meningkat terhadap pemandangan, suara, bau, atau sentuhan sehingga menghindari situasi yang terlalu merangsang.

- Kehilangan inisiatif atau keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas apa pun.

- Tidak memiliki perasaan terhadap orang lain.

- Pemikiran tidak logis atau keyakinan yang tidak biasa tentang kekuatan pribadi untuk memahami makna atau memengaruhi peristiwa.

- Ketakutan atau kecurigaan terhadap orang lain atau perasaan gugup yang kuat.

- Berperilaku aneh tidak seperti biasanya.

- Meningkatnya ketidakhadiran, kinerja yang memburuk, kesulitan dalam berhubungan dengan teman sebaya dan rekan kerja.

Adapun perawatan untuk gangguan jiwa mencakup beberapa metode, termasuk pengobatan dengan obat, psikoterapi, terapi alternatif, dan terapi stimulasi otak. Obat-obatan seperti antidepresan dan antipsikotik dapat membantu mengurangi gejala dengan mengubah bahan kimia di otak. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus