Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Riset terbaru menyatakan bahwa wanita yang terlahir sebagai pria, bisa mendapat donasi rahim. Hal itu memungkinkan pria yang melakukan operasi kelamin -atau disebut wanita transgender- untuk memulai kehamilannya sedini mungkin.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Presiden American Society for Reproductive Medicine, Richard Paulson, seperti dilansir telegraph.co.uk. Dalam rapat tahunan American Society for Reproductive Medicine di San Antonio, Texas, Paulson menyatakan tak ada alasan anatomis mengapa transplantasi rahim tak berhasil dilakukan kepada wanita transgender. “Kamu dapat melakukan itu besok. Mungkin ada tantangan tambahan, tapi saya tidak melihat masalah yang akan menghalangi itu,” kata Paulson.
Paulson menambahkan, walaupun pria dan wanita memiliki bentuk panggul yang berbeda, tetap ada ruang untuk transplantasi rahim. Dalam laman independent.co.uk tertulis, prosedur implantasi itu akan sangat rumit. Wanita transgender harus melahirkan dengan cara operasi caesar. Baca: Pentingnya Fotografer untuk Kegiatan Sosialita, Simak Kisahnya
Transplantasi rahim adalah sesuatu yang rumit dan memerlukan prosedur panjang. Sebab, organ ini terletak di dekat sejumlah pembuluh darah besar. Sejauh ini, hanya sejumlah kecil orang yang telah melalui prosedur itu. “Dengan memiliki bentuk rahim laki-laki, artinya wanita transgender harus melahirkan dengan operasi caesar,” ujar Paulson.
Sejak 2014 lalu, setidaknya lima bayi dilahirkan oleh wanita yang menerima rahim dengan serangkaian operasi di Swedia. Program transplantasi rahim lainnya meningkat di Eropa. Selain itu, dokter di Inggris telah mendapat izin dari regulator untuk memulai program amal.
INDEPENDENT | TELEGRAPH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini