Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kotak makan tentu bukan benda yang asing dalam kehidupan sehari-hari. Benda tersebut biasa dibawa oleh anak sekolah untuk membawa bekal makan siang. Bekal ini dibawa karena mereka tidak bisa pulang ke rumah untuk makan siang. Nah, bagaimana sebenarnya sejarah kotak makan?
Kotak makan alias lunch box dimulai pada abad ke-19. Pada awalnya kotak makan hanya dimiliki oleh pekerja pabrik di Amerika Serikat. Mereka membawa bekal berupa makanan karena tidak bisa pulang ke rumah untuk makan siang setiap hari. Adapun kotak tersebut biasanya diisi beraneka makanan seperti telur rebus, sayuran, daging, kopi, dan kue.
Dikutip dari laman Lunch Box, Sabtu 7 Juli 2018, model kotak makan para pekerja ini bergantung pada kemampuan finansial. Orang-orang kaya menggunakan kotak kayu mewah. Sementara mereka yang tidak mampu biasa membawa kotak atau kaleng biskuit daur ulang. Kaleng biskuit daur ulang ini muncul pada tahun 1800-an.
Baca juga:
Milenial Alami Presenteeism, Apa Itu? Cek 4 Jurus Mencegahnya
Trik Sukses Video Viral, Contoh Lagi Syantik
Kaviar Termahal Rp 500 Juta Per Kilogram, Begini Cara Makannya
Selanjutnya, beredar produk kotak logam sekitar tahun 1850-an. Paten untuk kotak makan ini muncul sekitar 1860-an. Pada perkembangan selanjutnya muncul termos vakum pada 1904 yang juga dipakai untuk membawa bekal makan siang. Termos yang dapat menyimpan minuman panas atau dingin menjadi komponen umum dari kotak makan siang.
Seiring kemajuan zaman, kotak makan diproduksi menggunakan berbagai bahan. Biasanya, produk tersebut dibuat dari plastik atau vinil. Penggunaan plastik sebagai bahan dasar pembuat kotak makan siang kali pertama muncul pada 1960-an. Kotak makan siang dari plastik inilah yang biasa dipakai oleh anak-anak membawa bekal ke sekolah.
Sementara kotak makan siang untuk orang dewasa biasanya terbuat dari logam, seperti timah atau alumunium. Kotak makan dari alumunium ini kali pertama dibuat oleh seorang penambang di Sudbury, Ontario, Amerika Serikat, Leo May, pada 1954. Penemuan itu terjadi secara tidak sengaja setelah dia menghancurkan kotak makan siangnya yang terbuat dari timah.
Kotak makan siang dari alumunium cukup populer di Indonesia dengan istilah rantang susun berbentuk bulat. Biasanya, rantang dipakai untuk menaruh makanan untuk hantaran. Bentuknya yang bisa disusun beberapa tingkat ini memungkinkan untuk membawa berbagai jenis makanan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini