Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di RS UNS Surakarta, Maria Galuh Kamenyangan Sari, menyarankan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) lengkap di awal. Lengkap artinya mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi, baik makronutrien maupun mikronutrien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak pro dan kontra mengenai MPASI. Biasanya orang zaman dulu memberikan buah, misalnya pisang, pada awal MPASI. Hal tersebut justru tidak relevan pada zaman sekarang. MPASI yang sehat adalah yang lengkap terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serta mikronutrien atau zat gizi penting yang lain," katanya di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 24 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makronutrien terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien di antaranya zat besi, kalsium, magnesium, dan fosfor.
"Tetapi ketika diberikan makan berupa pisang saja termasuk golongan buah, di mana buah itu banyak serat. Serat pasti mengenyangkan tetapi bayi yang diberikan serat menjadi kenyang, artinya komposisi yang lain tidak masuk ke bayi," jelasnya.
Akibatnya, kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi. Apalagi usia 6 bulan ke atas atau kurang 1 tahun kebutuhan lemak dan protein sangat penting untuk menunjang pertumbuhan.
"Untuk menjaga itu semua, sejak dini harus memperkenalkan makanan menu lengkap," tuturnya.
Dari sisi pemenuhan karbohidrat, anak lebih baik diberikan beras putih daripada beras merah, beras coklat maupun hitam, karena nasi putih sebagai karborhidrat diolah dan menghilangkan zat-zat antinutrien yang akan menghambat penyerapan zat-zat penting.
"Sedangkan beras merah, beras coklat, beras hitam tidak melalui proses itu, justru menghambat zat-zat antinutrient yang bagus untuk diet. Tetapi untuk anak-anak justru bagus beras putih, kemudian ditambahkan daging cacah, ikan cacah, telur. Buah boleh diberikan tetapi bukan menu utama, hanya menu selingan," paparnya.
Ia mengatakan MPASI secara umum diberikan saat bayi berusia 6 bulan karena ASI sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi. "MPASI boleh diberikan kurang dari 6 bulan jika kemampuan motorik bayi sudah bisa menerima makanan, seperti sudah bisa menegakkan kepala, mulai mengecap saat orang lain makan, sudah ingin mencoba," jelas Galuh.
Beri susu formula
Ia mengatakan kesiapan makan bayi biasanya ditunjukkan saat berusia sebelum 6 bulan. "Biasanya di kisaran usia 4 bulan dengan catatan ASI sudah tidak memenuhi sehingga membuat berat badan bayi seret. Untuk makanan disesuaikan dengan teksturnya," katanya.
Namun jika bayi belum memperlihatkan tanda siap makan, seperti belum bisa menegakkan kepala, berat badan tidak naik, maka perlu dicarikan donor ASI atau jika terpaksa diberikan susu formula. Bila bayi belum bisa menegakkan kepala tetapi usia sudah lebih dari 6 bulan, artinya adanya keterlambatan sehingga perlu dikaji lagi dan distimulasi lebih lanjut.
"Terpaksanya harus makanannya cair seperti susu formula untuk memenuhi kebutuhan nutrisi karena nutrisi dan stimulasi harus selalu berdampingan. Ketika nutrisinya kurang otomatis stimulasinya pasti akan terganggu dan terlambat," ujarnya.
Galuh mengatakan dengan perbaikan nutrisi, motoriknya akan tambah baik. "Ini hanya dilihat dari sisi motorik yang tentu ke depannya harus dikaji lebih lanjut untuk dilihat ada masalah lain atau tidak," tandasnya.