Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Jangan Lupa Cicip 13 Kuliner Pilihan Ini

Sepanjang jalan tol Trans Jawa, di setiap daerah yang dilewati, Anda bisa menemukan ragam kuliner yang bisa menggoyang lidah.

14 Februari 2021 | 12.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan tol sepanjang 1.167 kilometer yang menghubungkan Pelabuhan Merak hingga Banyuwangi telah terhubung. Lewat tol Trans Jawa itu, para pengemudi bisa menempuh perjalanan ke berbagai wilayah di Jawa lebih mudah. Sepanjang jalan tol itu, di setiap daerah yang dilewati, Anda bisa menemukan ragam kuliner yang bisa menggoyang lidah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut rangkumannya untuk Anda dilansir dari Indonesia Travel:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Brebes dan Tegal

Saat mampir ke Brebes, jangan lupa mampir untuk mencicip atau membawa oleh-oleh telur asin. Sedangkan, Tegal terkenal dengan sate batibul (sate kambing muda).

Kalau mencicip sate batibul, Anda bisa ke sate kambing Bang Alwi yang berlokasi di jalan raya LL. Ujun. Satu porsi (10 tusuk) sate ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 20 ribu.

2. Cirebon

Salah satu hidangan khas Cirebon adalah nasi jamblang atau sega jamblang. Nasi ini biasanya dibungkus dengan daun dan disajikan secara prasmana dengan berbagai lauk seprrti  sayur tahu, semur daging/hati, telur orak arik/goreng, ikan rebus/asin, tahu dan tempe goreng, dan lain sebagainya.

Hidangan lain yang populer di Cirebon adalah empal gentong. Makanan sejenis sup kari daging ini menjadi makanan yang paling banyak dicari di Cirebon. Dua tempat yang paling terkenal dengan empal gentong-nya adalah empal gentong Mang Darma di jalan Slamet Riyadi dan empal gentong Haji Apud di jalan Tuparev.

3. Solo

Hidangan tradisional khas Solo adalah tengkleng. Hidangan ini berbentuk sup yang berisi potongan daging kambing yang masih menempel di tulangnya. Restoran tengkleng yang paling terkenal adalah tengkleng klewer Ibu Edi.

Tempat makan terkenal lainnya di Solo adalah Sate Kambing Pak Manto. Hidangan khasnya adalah sate buntel (sate kambing yang dicincang dan dibungkus dengan lemak kambing). Tempat makan ini juga menyajikan tengkleng rica-rica dan tongseng kambing.

4. Ngawi

Di Ngawi, Anda bisa mencoba nasi pecel. Nasi pecel merupakan nasi Jawa yang disajikan dengan pecel (sayuran dan saus kacang). Salah satu penjual yang bisa anda kunjungi adalah nasi pecel Lethok Mbah Jan di jalan Trunojoyo, Ngawi.

5. Salatiga

Wedang Ronde merupakan minuman tradisional yang diracik khusus dari campuran tepung beras dan gula merah berbentuk titik-titik dan di bagian dalamnya berisi kacang yang sudah digerus. Adonan tersebut kemudian dicelupkan ke dalam air jahe. Wedang jahe lebih enak disajikan selagi masih hangat. Tempat terbaik untuk minum wedang ronde di Salatiga adalah wedang ronde Jago Salatiga, yang terletak di jalan Jendral Sudirman No. 9, Kutowinagun Kidul, Tingkir Salatiga.

6. Mojokerto

Salah satu makanan tradisional Mojokerto yang banyak dicari orang adalah bubur srunthul. Bubur ini adalah makanan penutup yang terdiri dari potongan tepung sagu berbentuk bola kecil yang lengket dan kenyal serta disajikan dalam kuah santan. Tempat paling populer untuk mencicipi bubur ini di Mojokerto adalah bubur srunthul Bu Saudah, yang terletak di jalan Mayjen Sungkono, tepat di seberang lapangan sepak bola.

7. Anyer

Terletak di area pantai, makanan laut menjadi hidangan utama di Anyer. Salah satunya adalah rumah makan Flamboyan dengan masakan khas sup kepala ikan.

8. Pandeglang

Angeun lada (sup pedas) adalah hidangan tradisional khas Pandeglang. Meskipun namanya sup pedas, namun rasanya sama sekali tidak pedas. Sup ini berisi jeroan sapi yang dicincang kemudian dipadukan dengan campuran bawang merah, gula merah, cabe merah, dan rempah-rempah lainnya.

Salah satu tempat untuk menikmati angeun lada yang terkenal adalah rumah makan Emak Yayah yang terletak di jalan raya Serang, Pandeglang, tidak jauh dari SPBU Cadasari.

9. Kulonprogo

Ada banyak suguhan kuliner tradisional di Kulonprogo. Salah satunya adalah geblek, yang merupakan camilan gurih nan kenyal yang terbuat dari tepung tapioka berbentuk seperti nomor delapan. Biasanya, geblek ditemukan di banyak kios makanan ringan di sepanjang Kulonprogo. Geblek disajikan dengan tempe besengek atau tempe dengan santan dan gula Jawa.

10. Bantul/Sleman/Yogyakarta

Mangut lele (lele bakar dengan cabai) adalah salah satu hidangan khas dari daerah Bantul. Salah satu tempat paling populer yang menyajikan hidangan tradisional ini adalah mangut lele Mbah Marto, yang terletak di dusun Ireng-Ireng, Saraban, Panggungharjo, Sewon.

11. Gunung Kidul

Sego Abang (nasi Merah) adalah salah satu camilan kuliner khas Gunung Kidul. Nasi yang dikukus dalam lempung ini disajikan dengan tempe tepung goreng, ayam goreng kering dan urap.

12. Malang

Tahu lontong lonceng adalah salah satu suguhan kuliner legendaris dari Malang. Hidangan ini terbuat dari tahu dengan lontong yang disajikan dengan toge, acar mentimun, koya kelapa, terasi, kacang, dan kecap. Untuk mencicip tahu lontong lonceng, Anda bisa mampir ke warung yang terletak di Jalan Martadinata.

13. Banyuwangi

Rujak soto adalah salah satu kuliner tradisional dari Banyuwangi. Hidangan ini terbuat dari campuran sayuran rujak dan soto. Salah satu tempat paling populer untuk menikmati hidangan rujak soto di Banyuwangi adalah rujak soto Mbok Mbret, yang terletak di Jalan Raya Jember nomor 72.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus