Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyakit yang biasa menyerang anak adalah pneumonia, yakni infeksi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru dan salah satu penyebab utama kematian balita di seluruh dunia. Berikut informasi mengenai pneumonia pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Botawa dengan alamat website idibotawa.org aktif mengadakan seminar dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Kegiatan ini mencakup topik-topik seperti pencegahan penyakit, pola hidup sehat, dan pengelolaan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IDI Botawa bekerja sama dengan IDI Buntok untuk menjalankan berbagai program pelayanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, vaksinasi, dan konsultasi medis. Tujuannya untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Lalu, apa saja penyebab pneumonia pada anak?
IDI Kota Buntok dengan alamat website idibuntok.org menjelaskan pneumonia pada anak adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru dan dapat disebabkan berbagai mikroorganisme. Berikut penyebab pneumonia terbanyak pada anak.
Infeksi bakteri
Salah satu bakteri yang paling umum menyerang kesehatan dan menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae. Kemudian bakteri ini memberikan infeksi pada saluran pernapasan.
Infeksi virus
Virus influenza (flu) dan virus sincitial pernapasan (RSV) adalah penyebab umum pneumonia virus.
Infeksi jamur
Selain bakteri dan virus, jamur seperti Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, dan Histoplasma capsulatum dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Faktor lingkungan
Paparan terhadap polusi udara, asap rokok, dan lingkungan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko pneumonia.
Imunisasi tidak lengkap
Kurangnya imunisasi, terutama vaksin pneumokokus dan vaksin lain yang melindungi terhadap penyakit pernapasan, dapat membuat anak lebih rentan terhadap pneumonia.
Obat yang direkomendasikan untuk gejala pneumonia pada anak
Pengobatan pneumonia pada anak tergantung pada penyebab infeksi, apakah itu bakteri, virus, atau jamur. Berikut jenis obat yang direkomendasikan untuk meredakan gejala pneumonia pada anak berdasarkan penyebabnya.
Obat batuk dan pengencer dahak
Untuk membantu meredakan batuk dan mengurangi lendir di paru-paru, dokter mungkin meresepkan obat batuk atau pengencer dahak yang membantu anak merasa lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan lebih baik.
Anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam dan nyeri dada akibat peradangan di paru-paru. Namun obat ini butuh saran dokter dalam penggunaannya.
Perawatan suportif
Selain obat-obatan tersebut, perawatan suportif seperti memastikan asupan cairan yang cukup dan istirahat sangat penting dalam proses pemulihan anak dari pneumonia. Jika diperlukan, terapi oksigen juga dapat diberikan untuk membantu pernapasan anak.
Pengobatan pneumonia pada anak harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanan terapi. Jika terlihat anak mengalami gejala pneumonia, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.