Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi memulai program Makan Bergizi Gratis pada Senin, 6 Januari 2025, di sejumlah daerah. Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama meminta pihak sekolah untuk memastikan siswa mencuci tangan sebelum makan demi cegah penyebaran kuman dari tangan ke makanan dalam program MBG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk pelaksanaan MBG hari ini, anak-anak cuci tangan sebelum makan dan juga jaga agar limbah makanan jangan berserakan di sekolah," kata Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu, Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga mengingatkan pentingnya penyedia program menjaga kebersihan, mulai dari bahan makanan, proses memasak, pengiriman, dan proses menyimpan makanan matang. "Sekolah belum ada pengalaman di mana seluruh murid makan sama-sama di sekolah pada saat yang sama, jadi ini perlu pengaturan yang baik pula," ujarnya.
Terkait menu makanan, Tjandra mengatakan harus bergizi dan sesuai prinsip Isi Piringku, yakni pedoman yang disusun Kementerian Kesehatan dalam mengkampanyekan konsumsi makanan dengan pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan, setengahnya diisi sayur dan buah. Sedangkan setengah lainnya diisi makanan pokok dan lauk pauk.
Dampak positif MBG
Tjandra mengatakan secara umum program makan di sekolah punya dampak ganda. Sedikitnya ada sepuluh manfaat dan dampak positif makan di sekolah, yaitu untuk gizi, kesehatan, pendidikan anak, dampak positif masyarakat secara luas dalam hal jaringan pengaman sosial, memperkuat sistem pangan, dan ekonomi.
Manfaat lain yakni semacam insentif untuk orang tua memasukkan anak ke sekolah, memungkinkan orang tua dapat menggunakan dana (makan siang) untuk keperluan penting lain di rumah tangga. Dampak lain adalah menghidupkan sistem ekonomi lokal apabila sumber makan bergizi gratis berasal dari lingkungan sekitar.
"Dengan adanya makan di sekolah maka pada keadaan tertentu akan mencegah perkawinan di bawah umur karena adanya makan di sekolah maka anak-anak perempuan jadi lebih cenderung masuk sekolah," ujar Tjandra.
Di Jakarta, sebanyak empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) siap mendistribusikan makanan bergizi dalam program MBG hari ini. Keempat SPPG ini, yakni SPPG Halim, SPPG Susukan Ciracas, SPPG Palmerah, dan SPPG Pulogebang Cakung.
Pilihan Editor: Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga