Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkak merah merupakan salah satu olahan beras merah yang punya manfaat medis. Berasal dari Tiongkok, awalnya angkak adalah beras ketan putih biasa tetapi kemudian diolah menggunakan ragi merah atau ragi jenis monascus purpureus agar terjadi proses fermentasi.
Umumnya, beras angkak digunakan sebagai bawan pewarna makanan, bahan pengawet makanan, campuran dalam rempah, ataupun sebagai bahasan untuk minuman alkohol atau anggur beras. Selain banyak kegunaan untuk dunia kuliner, angkak juga banyak digunakan untuk pengobatan tradisional Tiongkok sejak berabad-abad lalu.
Orang-orang Tiongkok percaya bahwa beras angkak memiliki segudang manfaat yang mujarab untuk memperbaiki sirkulasi darah dan mengurasi rasa sakit pada gangguan pencernaan. Seperti misalnya diare.
Angkak merah ini percayai selama bertahun-tahun oleh dokter di Indonesia untuk mengobati penyakit demam berdarah. Angkak merah biasanya diberikan kepada pasien demam berdarah dengan berbagai bentuk seperti kapsul, atau bisa juga dengan cara mengolahnya menjadi minuman, ataupun makanan.
Melansir dari penelitian yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Pharmacology, khasiat utama dari angkak merah didapat dari beberapa macam kandungan yang terbentuk pasca proses fermentasi. Berikut ini adalah kandungan aktif dalam angkak merah yang memiliki khasiat dalam pengobatan.
- Monacolin K atau lovastatin yang memiliki fungsi untuk menghambat enzim dalam pembentukan kolesterol.
- Gamma-aminobutiric acid (GABA), yaitu asam amino yang baik bagi sel saraf.
- Polisakarida sebagai sumber serta cadangan energi.
Selain memiliki manfaat untuk mengobati DBD, angkak memiliki beberapa manfaat lainnya antara lain
Menurunkan tekanan darah
Mengutip situs National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) atau Pusat Nasional Untuk Kesegatan Pelengkap Dan Integratif dari Amerika Serikat, penelitian pada manusia mendapatkan hasil bahwa mengonsumsi angkak merah ini bisa memperlancar aliran darah.
Menurunkan kolesterol
Angkak merah umumnya mengandung sejumlah senyawa yang mirip dengan bahan aktif yang dipakai untuk membuat obat penurun kolesterol. Para dokter biasanya akan meresepkan statin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL) sekaligus membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
NCCIH pun mengatakan jika terjadi penurunan total kolesterol berkisar 20-25% pada orang yang mengonsumsi ekstrak angkak merak dengan dosis yang tinggi, yaitu kurang lebih sekitar 2,4 gram per hari.
Mengurasi risiko penyakit jantung
Angkak pada umumnya mengandung sejumlah senyawa yang mirip dengan bahan aktif yang terdapat di dalam obat penurun kolesterol. Dokter biasanya meresepkan statin untuk menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Dan melansir dari beberapa penelitian, senyawa tersebut juga terdapat di dalam angkak.
RECHA TIARA DERMAWAN
Pilihan Editor: Tips Mengolah Beras Pera Menjadi Sajian Lezat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini