Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol sering kali dianggap sebagai sesuatu yang perlu dihindari dalam diet orang dewasa, terutama karena kaitannya dengan penyakit kardiovaskular. Namun, ketika datang pada bayi, kolesterol dalam Air Susu Ibu (ASI) memiliki peran yang sangat penting dan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Breastfeeding Network, kolesterol diperlukan untuk perkembangan jaringan otak, mielinisasi saraf, dan merupakan dasar bagi banyak enzim. Bayi yang diberi ASI memiliki kadar kolesterol plasma lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi susu formula standar karena produk ini tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam ASI melindungi bayi terhadap konsekuensi hiperkolesterolemia di masa dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Verywell Family, kolesterol adalah steroid, dan penting untuk perkembangan otak dan saraf. Kolesterol juga dibutuhkan untuk membuat hormon yang mengatur fungsi tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar kolesterol dalam ASI tampaknya memiliki kesehatan jantung yang lebih baik seiring pertumbuhannya. Tampaknya orang dewasa yang diberi ASI saat masih anak-anak memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kolesterol dalam ASI sangat baik untuk bayi.
1. Perkembangan Otak
Kolesterol adalah komponen utama dalam pembentukan dan pemeliharaan sel-sel otak. Pada masa pertumbuhan yang pesat, kolesterol membantu dalam pembentukan myelin, lapisan pelindung yang melapisi serat saraf. Myelin ini memungkinkan transmisi sinyal saraf yang efisien, yang sangat penting untuk perkembangan kognitif dan fungsi otak yang optimal. Tanpa kolesterol yang cukup, perkembangan otak bayi bisa terganggu, yang berpotensi mempengaruhi kemampuan belajar dan fungsi mental di masa depan.
2. Sintesis Hormon
Kolesterol diperlukan untuk produksi berbagai hormon penting, termasuk hormon steroid seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Hormon-hormon ini memainkan peran vital dalam berbagai fungsi fisiologis, seperti respon terhadap stres, pertumbuhan seksual, dan metabolisme. Dengan adanya kolesterol dalam ASI, tubuh bayi mampu memproduksi hormon-hormon ini dengan lebih efisien, mendukung perkembangan yang sehat.
3. Pembentukan Membran Sel
Kolesterol adalah komponen struktural penting dari membran sel. Ini membantu menjaga fluiditas dan integritas membran sel, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi sel yang sehat. Membran sel yang kuat dan fleksibel memungkinkan pertukaran nutrisi dan limbah yang efektif antara sel dan lingkungannya, yang mendukung pertumbuhan bayi yang sehat.
4. Sistem Kekebalan Tubuh
Kolesterol dalam ASI juga berkontribusi terhadap sistem kekebalan tubuh bayi. Kolesterol dapat membantu dalam produksi vitamin D dan berbagai komponen kekebalan lainnya yang berperan dalam melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, bayi memiliki pertahanan yang lebih baik terhadap berbagai penyakit dan infeksi, terutama di bulan-bulan awal kehidupan ketika mereka paling rentan.
5. Pola Makan yang Seimbang
Pengenalan kolesterol sejak dini melalui ASI membantu bayi mengembangkan pola makan yang seimbang dan sehat di kemudian hari. Ini bisa membantu mengatur metabolisme dan mencegah masalah terkait kolesterol di masa dewasa, seperti penyakit jantung dan obesitas. Selain itu, kolesterol dalam ASI mengajarkan tubuh bayi bagaimana mengatur dan menggunakan lemak dengan benar, yang merupakan keterampilan penting untuk kesehatan jangka panjang.
6. Pertumbuhan Fisik
Kolesterol juga diperlukan untuk pertumbuhan fisik bayi, termasuk perkembangan otot dan jaringan lainnya. Ini membantu memastikan bayi tumbuh dengan sehat dan kuat. Kolesterol menyediakan komponen dasar untuk pembangunan sel-sel baru, yang sangat penting mengingat pertumbuhan cepat yang terjadi selama tahun pertama kehidupan.