Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Manfaat Kombucha untuk Turunkan Gula Darah

Penelitian menyebut minum teh kombucha selama empat minggu dapat berdampak pada kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah.

2 Agustus 2023 | 12.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kombucha. (Delish/Parker Feierbach)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar baik bagi penderita diabetes tipe 2. Minum teh fermentasi kombucha selama empat minggu disebut berdampak pada kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Hindustan Times, temuan uji klinis yang dilakukan oleh para peneliti di Fakultas Kesehatan Universitas Georgetown, Universitas Nebraska-Lincoln, dan MedStar Health pada 12 orang ini menunjukkan kemungkinan intervensi nutrisi yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes serta meletakkan dasar uji coba yang lebih besar untuk memvalidasi dan memperluas temuan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Beberapa penelitian teh kombucha di laboratorium dan hewan pengerat menunjukkan harapan dan satu penelitian kecil pada orang tanpa diabetes menunjukkan teh kombucha menurunkan gula darah tetapi sepengetahuan kami ini adalah uji klinis pertama yang memeriksa efek kombucha pada penderita diabetes,” kata penulis studi profesor Ilmu Manusia di Fakultas Kesehatan Georgetown, Dan Merenstein.

Berkat bakteri
Kombucha adalah teh yang difermentasi dengan bakteri dan ragi dan dikonsumsi sejak 200 SM di Cina tetapi tidak populer di Amerika Serikat hingga 1990-an. Kombucha disebut bisa menurunkan kadar glukosa darah puasa rata-rata setelah empat minggu dari 164 menjadi 116 miligram per desiliter dibandingkan dengan tindakan medis di waktu yang sama.

Pedoman Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan kadar gula darah sebelum makan harus antara 70-130 miligram per desiliter. Para peneliti juga melihat susunan mikroorganisme yang memfermentasi kombucha untuk menentukan bahan mana yang mungkin paling aktif. 

Mereka menemukan minuman itu terutama terdiri atas bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, dan sejenis ragi yang disebut Dekkera, dengan masing-masing mikroba hadir dalam ukuran yang hampir sama. Temuan itu dikonfirmasi dengan pengurutan gen RNA.

"Diperkirakan 96 juta orang Amerika mengidap pradiabetes dan diabetes itu sendiri adalah penyebab kematian kedelapan di AS serta menjadi faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal," kata penulis utama Chagai Mendelson.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus