Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vasektomi atau lebih dikenal dengan Metode Operasi Pria (MOP) adalah salah satu metode kontrasepsi permanen pada pria untuk mencegah kehamilan pada pasangan. Meski begitu, pria yang divasektomi masih bisa mengalami ejakulasi dan orgasme.
Jenis dan Prosedur Vasektomi
Ada dua jenis vasektomi, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa pisau bedah. Pada prosedur vasektomi konvensional dokter bedah akan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum yaitu bagian atas skrotum dan bagian bawah penis. Kemudian vas deferens di dalamnya akan dihilangkan, diikat, atau bahkan dikaterisasi. Bekas luka kemudian akan dijahit.
Sementara pada vasektomi tanpa pisau bedah, dokter bedah akan menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran yang akan dipotong. Selanjutnya dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memotong bagian saluran sebelum mengikatnya. Prosedur vasektomi ini tidak memerlukan jahitan dan merupakan prosedur yang paling populer, karena minimnya risiko dan komplikasi yang ditimbulkan
MOP Ampuh
Melansir dp3ap2kb.surakarta.go.id, vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen. Artinya, kurang dari 1 di antara 100 orang wanita yang hamil setelah satu tahun pria menjalani prosedur vasektomi.
Vasektomi dilakukan dengan menjalani prosedur operasi dengan cara memotong vas deferens, yakni saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testikel menuju penis.
Waktu yang direkomendasikan kepada pria untuk melakukan tes lanjutan demi memastikan tidak ada sperma yang tersisa di kepala penis setelah vasektomi adalah 8-16 minggu. Selain itu, pada beberapa kasus, saluran vas deferens bisa terhubung kembali secara tidak terduga. Namun, kondisi ini adalah hal yang tergolong jarang terjadi setelah prosedur vasektomi.
Persiapan Vasektomi
Sebelum menjalani prosedur vasektomi, dokter akan memastikan sekali lagi apakah prosedur ini adalah metode kontrasepsi yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda. Dokter akan mengajak Anda berdiskusi seputar pemahaman vasektomi. Sebagai contoh, apakah Anda paham bahwa prosedur ini bersifat permanen atau tidak.
Anda juga diharapkan sudah memiliki keputusan yang matang, jika ingin memilih metode kontrasepsi yang satu ini. Pasalnya, vasektomi adalah pilihan yang berisiko jika Anda suatu hari ingin memiliki keturunan. Selain itu, anggota keluarga terdekat juga diharapkan memiliki pendapat yang sama mengenai keputusan Anda.
Selain itu, dokter juga akan tetap memaparkan berbagai pilihan metode kontrasepsi lain yang sifatnya temporer atau sementara. Sehingga Anda bisa berhenti menggunakan metode atau alat kontrasepsi tersebut jika suatu hari berubah pikiran.
Salah satu hal yang paling penting adalah pastikan bahwa Anda akan melakukan prosedur vasektomi dengan dokter yang tepat. Umumya, prosedur ini akan lebih aman jika dilakukan oleh dokter yang sudah handal dalam melakukan operasi ini, misalnya urolog.
Saat Operasi
Setelah memastikan telah yakin dengan pilihan menjalani vasektomi, Anda baru bisa menjalani prosedur operasi yang waktunya sekitar 10 sampai 30 menit.
Pertama-tama, dokter akan memberikan anestesi lokal, di mana dokter membius area yang akan dioperasi dengan cara menyuntikkannya melalui lapisan kulit skrotum menggunakan jarum berukuran kecil. Luka sayatan bekas operasi akan segera pulih seiring berjalannya waktu.
Setelah Operasi
Anda merasakan beberapa kondisi pascaoperasi. Pada umumnya ada pembengkakan atau rasa sakit setelah menjalani vasektomi. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak akan bertahan terlalu lama.
Selama proses pemulihan dari operasi vasektomi, dokter akan meminta Anda untuk segera memberi tahunya jika Anda mengalami infeksi. Misalnya ada darah yang mengalir dari area yang dioperasi, suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat celsius, tubuh mengalami kemerahan, atau rasa sakit meningkat.
Itulah mengenai vasektomi dan syarat - syaratnya. Karena bersifat permanen, pria yang hendak menjalankan vasektomi perlu berpikir secara matang, berdiskusi, dan berkomitmen dengan pasangan.
Pilihan Editor: Penggunaan Alat Kontrasepsi Sebaiknya Sesuai Kebutuhan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini