Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mau Berbuka Puasa di Pasar Baru, Jakarta? Coba 4 Menu Gerobak Ini

Pasar Baru Jakarta kini jadi salah satu lokasi favorit warga untuk berbuka puasa. Di sana ada sate padang, otak-otak sampai Bakso Malang.

14 Juni 2018 | 16.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sate Padang di Pasar Baru Jakarta menjadi santapan yang digemari oleh para pemburu kuliner. (Tempo/Francisca Christy Rosana)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Kawasan Pasar Baru menjadi salah satu tempat favorit warga Jakarta untuk ngabuburit. Apalagi mendekati Lebaran, orang berbondong-bondong datang buat belanja kebutuhan, seperti baju, sepatu, karpet, dan stoples.

Pada Rabu 13 Juni 2018, area perniagaan yang sudah lama tersohor ini tampak padat pengunjung. Menjelang buka puasa, ruas jalan yang menghubungkan kedua sisi kawasan pertokoan itu dipenuhi lautan manusia. 

Selain berbelanja kebutuhan Lebaran, warga banyak terlihat berburu kuliner. Khusus pada masa Ramadan, sejumlah gerobak pedagang penganan memang terlihat memenuhi kawasan Pasar Baru.

Di antara penjaja kuliner itu, ini beberapa yang paling ramai dan diminati pengunjung: 

1. Kue Ape
Kue ape atau serabi khas Jakarta ini menjadi buruan utama pengunjung menjelang buka puasa. Salah satu pedagangnya, Suhendi, mengaku selama puasa ia dapat menjual sekitar 500 buah per hari. "Padahal kalau hari biasa paling cuma habis terjual 200," kata Suhendi saat ditemui di Pasar Baru, Rabu malam, 13 Juni 2018. 

Kue ape, salah satu jajanan di Pasar Baru, Jakarta yang diburu untuk berbuka puasa (Tempo/Francisca Christy Rosana)

Suhendi selama Ramadan mulai membuka lapaknya pukul 13.00 sampai 18.00. Biasanya pengunjung ramai mendatangi jualannya pukul 17.00 atau menjelang buka puasa. Selain kue ape, ia menjajakan kue cubit, kue laba-laba, dan kue pancong. Harga tiap-tiap kue Rp 15 ribu per porsi dengan isi 15 buah. 

2. Otak-otak
Otak-otak juga menjadi salah satu camilan yang banyak diburu pengunjung selama Ramadan. Pedagangnya, Sugeng, menjual 200 otak-otak setiap hari. "Biasanya di hari biasa, 100 buah aja belum tentu terjual," ujarnya. 

Otak-otak menjadi sajian yang banyak diminati saat orang berjalan-jalan di Pasar Baru.

Saat bulan puasa, ia mulai membuka lapak pukul 14.00. Gerobaknya akan ramai diburu pengunjung pukul 17.00 menjelang buka puasa. Seporsi otak-otak dibanderol Rp 4.000. 

3. Sate Padang
Selain snack, pengunjung banyak memburu makanan berat. Sate Padang pun menjadi salah satu incarannya. Satu penjual sate padang yang terlihat paling ramai adalah milik Hariah Sunu yang mengkal di depan salah satu toko retail. 

Sate Padang di Pasar Baru Jakarta menjadi santapan yang digemari oleh para pemburu kuliner. (Tempo/Francisca Christy Rosana)

Sejak pukul 16.30, pengunjung sudah mengantre mengitari gerobak sate milik Hariah. Hariah memang warga asli Padang yang merantau ke Jakarta.  

Sehari selama Ramadan, ia bisa menjual 600 porsi sate. Bila hari biasa, ia tidak berjualan di Pasar Baru, tapi di kawasan perkantoran Kementerian Keuangan. Seporsi sate dibanderol Rp 18 ribu termasuk lontong. 

4. Bakso Malang 
Santapan berkuah juga menjadi menu favorit pengunjung Pasar Baru untuk berbuka puasa. Dari banyak lapak di kawasan perniagaan itu, gerobak bakso Malang tampak paling ramai. Pengunjungnya pun berlimpah sampai memenuhi jalur pedestrian. 

Peserta asik mengunyah saat ikuti lomba makan bakso jumbo di Malang, Jatim, 2 September 2014. TEMPO/Aris Novia Hidaya

Pedagangnya, Suritno atau Roy, mengaku paling sedikit bisa menjual 200 mangkuk bakso Malang tiap hari. Biasanya, Roy tak membuka lapak di sana. Ia berjualan di sekitar kawasan Pintu Air, dekar Stasiun Djuanda. 

Bakso yang ia sajikan memang komplet, mulai tahu hingga pangsit. Harga yang ia banderol untuk seporsi bakso adalah Rp 15 ribu. 

Selama Ramadan, Roy berjualan di sekirar Pasar Baru bukul 16.00. Ia juga masih akan membuka lapak sampai H+2 Lebaran nanti.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus