Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Air Minum Kemasan Tidak Boleh Terpapar Sinar Matahari?

Air minum kemasan yang terpapar sinar matahari tidak baik dikonsumsi.

5 Oktober 2023 | 15.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto dok. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Air adalah salah satu elemen paling penting bagi kehidupan dan kualitasnya sangat berpengaruh pada kesehatan manusia. Lantas, apakah aman jika air minum terpapar sinar matahari?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut sebuah artikel yang terbit di jurnal Food and Chemical Toxicology, air minum yang aman seharusnya tidak memiliki rasa, warna, atau bau yang aneh, serta harus bebas dari organisme dan bahan kimia yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Air minum dalam kemasan seperti botol plastik adalah salah satu solusi untuk menyediakan air minum yang aman dan terjangkau kepada masyarakat. Ini menjadi konsumsi yang tinggi, terutama di perkotaan. Namun, masalah muncul ketika air minum dalam kemasan, terutama botol plastik, terpapar sinar matahari.

Dampak Sinar Matahari pada Botol Plastik

Sinar ultraviolet dari matahari dapat mempercepat reaksi degradasi foto kimia pada material kemasan seperti polyethene (PE) dan polyethylene terephthalate (PET). Polimer dalam bahan kemasan ini cenderung mengalami reaksi oksidatif ketika terpapar sinar matahari, yang dapat menghasilkan pelepasan senyawa kimia ke dalam air.

Proses tersebut dapat menyebabkan kontaminasi oleh mikroplastik, mikroba, dan logam berat, serta perubahan fisik dan kimia pada air minum dalam kemasan.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya kesehatan dari mengonsumsi air minum dalam kemasan yang terpapar sinar matahari menunjukkan bahwa terjadinya pelepasan logam berat seperti antimony dari botol PET dapat meningkat pada suhu tinggi.

Sebuah artiket yang terbit di jurnal Environmental Health Perspective menyebutkan bahwa terdapat temuan kadar antimony yang tinggi dan senyawa beracun BPA dalam air minum yang terpapar sinar matahari, terutama dalam skenario yang menghadapi suhu tinggi.

Meskipun jumlah bahan kimia yang mungkin terlepas dari kemasan plastik yang terkena sinar matahari dalam air minum dianggap sangat kecil dan tidak langsung berdampak pada kesehatan, tapi harus berhati-hati dengan tingkat paparan plastik sehari-hari. Meningkatnya paparan plastik dapat memiliki dampak kesehatan jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.

Bagaimana dengan Tumbler Isi Ulang?

Untuk menghindari paparan zat dari kemasan plastik yang terbakar matahari, alternatifnya adalah memilih penggunaan botol air minum yang terbuat dari bahan yang lebih aman, seperti logam. Botol air yang sering digunakan berulang kali biasanya terbuat dari polietilena berkepadatan tinggi (HDPE) atau polikarbonat.

Untuk membuat botol-botol ini keras dan berkilau, produsen sering menggunakan BPA, senyawa yang telah menuai kontroversi karena toksisitasnya. BPA dapat mengganggu fungsi hormon normal dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius seperti kanker payudara.

Meskipun penggunaan BPA telah dilarang, khususnya untuk produk bayi, namun penting untuk diingat bahwa "bebas BPA" tidak selalu berarti aman sepenuhnya. Hal ini karena ada senyawa lain seperti bisfenol-S yang sering digunakan sebagai pengganti BPA dan memiliki sifat yang mirip.

Untuk menjaga keamanan minuman, disarankan untuk memilih wadah yang terbuat dari kaca jika memungkinkan. Hindari pula meninggalkan botol plastik dalam ruangan yang terkena sinar matahari terang, karena suhu tinggi dapat meningkatkan risiko terlarutnya bahan kimia berbahaya ke dalam air minum.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus