Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengapa Kita Membuat Resolusi Tahun Baru? Ini Sejarahnya

Orang yang memiliki resolusi untuk langsing dan lainnya mungkin tidak menyadarinya, bahwa mereka terlibat dalam tradisi yang sudah kuno.

6 Januari 2018 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang memiliki resolusi untuk langsing atau pindah tempat bekerja, dan lainnya mungkin tidak menyadarinya, bahwa mereka terlibat dalam tradisi yang sudah ada dari zaman kuno. Orang-orang Zaman Perunggu juga mempraktikkan seni resolusi Tahun Baru, meskipun sumpah mereka bersifat eksternal, bukan terfokus secara internal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari 4.000 tahun yang lalu, orang-orang Babilonia kuno merayakan juga Tahun Baru bukan pada bulan Januari, namun pada bulan Maret, ketika panen musim semi masuk.

Baca juga:
Orgasme Bisa Sebabkan Kebutaan, Simak Solusinya
Sperma, Solusi Atasi Kanker Serviks? Begini Risetnya
Ini 11 Alasan Mengapa Berat Badan Tak Turun-turun

Seperti Babel, Roma awalnya merayakan Tahun Baru di bulan Maret. Dilansir dari LiveScience,  Profesor Sejarah Romawi di Royal Holloway University of London, Richard Alston mengatakan pada suatu waktu sekitar 300 SM, upacara tersebut bergeser ke 1 Januari. Roma adalah sebuah masyarakat militer, katanya, dan saat kerajaan tersebut diperluas, para jenderal harus menempuh jarak yang lebih jauh. Musim pertempuran perdana terjadi di musim semi, yang mungkin membuat tanggal sumpah 1 Maret terlambat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mereka ingin para jenderal  ada untuk musim kampanye," kata Alston.

Sebagai orang Romawi yang secara bertahap kegiatan berperangnya berkurang, peralihan dari merayakan Tahun Baru selama sebulan (Maret) yang terkait dengan Mars, dewa perang menjadi satu (Januari), terkait dengan Janus, dewa rumah dan perapian.

Alston melanjutkan, paruh pertama Hari Tahun Baru di Roma akan diambil oleh upacara publik, pengucapan sumpah dan pengorbanan kuil, sementara paruh kedua hari itu untuk kegiatan sosial. Warga negara akan saling memberi hadiah madu, pir dan permen lainnya sebagai hadiah untuk "tahun baru yang manis".

Sampai hari ini, tradisi orang-orang Babel kuno dan Romawi tersebut terus berlanjut di seluruh dunia. Begitu banyak sehingga Google meluncurkan Resolution Map pada tahun 2013, di mana orang bisa menambahkan resolusi dan dan dilihat seluruh orang didunia.

Namun, tidak peduli berapa banyak orang yang berpartisipasi dalam proyek Google, jumlahnya sangat  menyedihkan ketika menyangkut jumlah orang yang mempertahankan resolusi mereka; hanya delapan persen orang yang berhasil melaksanakannya.

Berikut adalah resolusi yang paling populer menurut Resolution Map seperti yang dilansir MentalFloss:

  • Menurunkan berat badan
  • Hidup terorganisir
  • Berhemat
  • Menikmati hidup
  • Menjaga kesehatan
  • Belajar sesuatu yang baru
  • Berhenti merokok
  • Membantu orang lain menemukan tujuan hidupnya
  • Menemukan cinta
  • Menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anggota keluarga

Jika resolusi di atas terlihat akrab dan mengingatkan Anda bahwa seluruh konsep itu sebelumnya gagal dilakukan, atau mereka justru mengilhami membuat daftar resolusi Anda sendiri untuk tahun 2018, ingatlah bahwa tradisi ini dibuat untuk dijalani.

LIVESCIENCE.COM | MENTALFLOSS.COM

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus