Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengapa Orang Diabetes, Bisa juga Alami Stroke?

Penyakit tidak menular semakin banyak dialami masyarakat. Simak alasan mengapa orang diabetes melitus juga bisa mengalami stroke. ,

12 Oktober 2018 | 06.40 WIB

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Perbesar
Ilustrasi stroke.saga.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit tidak menular semakin banyak dialami masyarakat. Semakin sering kita mendengar tetangga, keluarga atau teman kita yang mengalami beberapa penyakit tidak menular seperti diabetes dan stroke, atau bahkan keduanya. Mengapa orang yang menderita diabetes melitus juga bisa mengalami stroke?

Baca: Stroke, Mat Solar Jalani Terapi Akupunktur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Sahat Aritonang, mengatakan hubungan antara penyakit diabetes melitus dan stroke ada dalam darah dan pembuluh darah pasien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diabetes erat dengan risiko aterosklerosis alias penebalan atau penyempitan dinding pembuluh darah hingga aliran darah menuju otak tersumbat. Proses penebalan atau pengerasan dinding pembuluh darah ini sebenarnya mulai terjadi sejak kecil, tapi kondisi setiap orang berbeda. Semua itu tergantung gaya hidup dan penyakit yang muncul di dirinya.

Ada beberapa hal yang akan mempengaruhi terjadinya stroke. Pertama komponen darahnya. "Apakah darahnya kental atau tidak. Hal ini akan mempengaruhi pembekuan darah," katanya.

Kedua adalah dinding pembuluh darah. Apakah pasien memiliki dinding pembuluh darah yang tebal atau riset ? Pembuluh darah yang tebal kemungkinan besar akan kaku. "Bila pembuluhya kaku, ketika jantung memompa dengan tekanan tinggi, aliran darah kuat akan menekan pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah itu rusak. Seharusnya pembuluh darah itu elastis," katanya. 

Terakhir adalah masalah aliran darah. Apakah aliran darah itu lancar atau justru bergerak lambat dan hanya berputar di satu daerah saja?

Kalau pada diabetes, yang paling berperan komponen darahnya dengan aliran darahnya. Pada penderita diabetes kan darahnya akan cenderung lebih kental sehingga muncul  penyumbatan di dinding pembuluh darah. Tapi harus dipahami, penyumbatan pada dinding pembuluh darah tidak langsung tiba-tiba menyumbat," kata Sahat.

Baca: Hipertensi: Waspada Morning Surge, Cek Efek dan Solusinya

"Jadi kalau misalnya sudah diabetes sudah ada penyumbatan tapi gaya hidup tetap tidak berubah atau pengobatan tidak dilanjutkan ya prosesnya (penebalan dinding pembuluh darah) akan terus berlanjut," katanya.

Itulah pentingnya untuk mengontrol kadar gula darah untuk menghindari perkembangan penyakit yang tidak diinginkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus