Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.

8 Mei 2024 | 18.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin sudah banyak orang yang mengetahui tentang pengertian dan ciri-ciri kepribadian toxic. Tapi apa yang sebenarnya membuat seseorang menjadi toxic? Dan mengapa ada individu yang cenderung memancarkan energi negatif dan bahkan merugikan orang lain di sekitarnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Get Healing, pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Bahkan, mungkin akan terlihat sekilas sifat-sifat baik mereka dari waktu ke waktu. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya. Kemudian menunjukkan perilaku negatif yang menjauhkan orang-orang yang peduli pada mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut beberapa penyebab orang memiliki sifat toxic:

1. Sifat bawaan

Sebuah penelitian The Behavioral Genetics of the Dark Triad Core Versus Unique Trait Components: A Pilot Study menunjukkan bahwa sifat-sifat negatif ini setidaknya sebagian bersifat genetik, diturunkan dari orang tua ke anak. 

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa sifat-sifat kepribadian secara keseluruhan dapat diwariskan secara tidak langsung. Jadi, orang dengan orang tua yang memiliki sifat-sifat toxic lebih mungkin untuk memiliki karakteristik tersebut juga.

2. Lingkungan

Bukan hanya gen yang berkontribusi terhadap kepribadian. Faktor lingkungan juga dapat berperan. Sebuah studi Narcissistic Traits in Young People: Understanding the Role of Parenting and Maltreatment menemukan bahwa terlalu dilindungi, dimanjakan, atau dipuji secara berlebihan di masa kanak-kanak dapat dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang lebih narsis dan perasaan berhak.

Di sisi lain, beberapa orang dengan sifat-sifat toxic mungkin berperilaku buruk karena trauma masa lalu. Ketidakmampuan seseorang untuk memproses stres dan kesedihan terkadang dapat berubah menjadi toksisitas terhadap orang lain.

3. Kondisi kesehatan mental

Dilansir dari Psych Central, tidak semua orang dengan ciri-ciri ini memiliki kondisi kesehatan mental, tetapi bagi sebagian orang, kondisi seperti gangguan kepribadian, gangguan bipolar, atau gangguan stres pascatrauma dapat menjadi penyebab utama perilaku toxic mereka.

Gejala-gejala seperti ledakan kemarahan yang tiba-tiba, kebutuhan akan pujian, lekas marah, dan kesombongan dapat mengindikasikan kondisi kesehatan mental.

4. Mendapat apa yang diinginkan

Hal ini mungkin bukan merupakan akar penyebab perilaku toxic, tetapi bisa menjadi salah satu alasan mengapa perilaku tersebut terus berlanjut. Kita semua pernah melihat orang yang kejam, egois, dan manipulatif mendapatkan kesuksesan secara karier dan finansial.

Meskipun mereka tidak benar-benar lebih baik dalam pekerjaan mereka atau berbuat curang, karyawan dengan sifat-sifat toxic lebih mungkin menerima gaji yang lebih tinggi dan dipromosikan ke posisi kepemimpinan.

Hal ini mungkin terjadi karena mereka mampu menggambarkan diri mereka sebagai pekerja keras, memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain, atau menipu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus