Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang bisa saja mengalami demam setelah mendapatkan suntikan vaksin. Mengapa begitu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa orang yang mengalami demam mungkin menganggap buruk hal itu. Dilansir dari Forbes, Jumat, 12 Februari 2021, hal ini berkaitan dengan kepercayaan ‘demam adalah hal yang buruk’ yang diwariskan turun temurun antar generasi. Padahal, efek samping vaksin, seperti demam atau nyeri otot adalah hal yang normal dan tidak perlu diwaspadai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Semakin sehat Anda, semakin selaras sistem kekebalan Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda mengalami efek samping karena sistem kekebalan Anda dihidupkan,” kata ahli penyakit menular University of Chicago, Kate Mullane, dalam laman Verywell Health, Sabtu, 11 Desember 2021.
Mengutip dari laman WHO, Rabu, 31 Maret 2021, efek samping, seperti demam atau nyeri otot adalah tanda sistem kekebalan tubuh Anda merespons vaksin, khususnya antigen atau zat yang memicu respon imun, dan bersiap melawan virus.
Biasanya, efek samping itu akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak mengalami efek samping bukan berarti vaksin tidak efektif karena setiap orang meresponsnya secara berbeda.
Pada kasus vaksin Covid-19, banyak orang melaporkan mengalami sakit lengan tepat setelah vaksinasi. Beberapa melaporkan mengalami efek di seluruh tubuh, seperti demam dan kedinginan selama delapan hingga 12 jam.
Namun, sebagian besar efek samping ini berhenti setelah 48 jam. Pemerintah terus mensosialisasikan meskipun vaksin Covid-19 bisa menimbulkan efek samping bagi sebagian orang, tapi ia memiliki lebih banyak manfaat.
AMELIA RAHIMA SARI