Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengecek Minat dan Bakat Anak dari Cara Bermain

Minat dan bakat anak paling mudah digali dari bermain dibandingkan cara mengobrol, terutama saat anak masih kecil. Ini sebabnya.

15 Juli 2022 | 11.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi ayah dan ibu bermain dengan anak/Gredu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua pasti ingin mendukung minat dan bakat anak agar berkembang secara maksimal. Salah satu cara mengetahui minat anak adalah dengan mengamatinya saat bermain leluasa sesuka hati tanpa aturan ketat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau dikaitkan dengan minat dan bakat, paling mudah digali dari bermain dibandingkan cara mengobrol, terutama saat anak masih kecil," kata psikolog Putu Andani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesi bermain yang efektif dapat mendorong imajinasi dan kreativitas, mendorong perkembangan sosial dan emosional, meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi, mengembangkan kemampuan berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan dapat meningkatkan perkembangan fisik. 

Ketika bermain dan merasa aman serta nyaman, anak bisa menyalurkan berbagai emosi, begitu juga ide yang ada di dalam kepala. Kreativitas akan mengalir bebas, terutama bila orang tua menerapkan konsep bermain di mana anak yang memegang kontrol. Orang tua harus menahan diri untuk tidak memberikan arahan atau instruksi.

Sebagai contoh, anak memilih untuk merakit sebuah mobil. Tahan diri untuk berkomentar ketika melihatnya membuat mobil hanya dengan tiga roda, bukan empat. Tunggu dan amati apa ide yang sedang tersalur dari kepalanya. Bila idenya disanggah, dikhawatirkan gagasan yang sudah dipikirkan anak jadi menguap.

Dengan melihat bagaimana anak bermain kala dibebaskan, orang tua bisa belajar memahami ke mana arah minat dan bakatnya. Free play sebaiknya dijadwalkan setiap hari, setidaknya 20-30 menit per hari. Carilah waktu yang tepat ketika orang tua sudah lebih leluasa untuk mencurahkan perhatian, saat beban pekerjaan lain sudah terasa ringan.

Bila tak sempat setiap hari, orang tua bisa memulainya dengan jadwal beberapa kali dalam sepekan. Jika memungkinkan orang tua betul-betul fokus berinteraksi dengan anak, jauhkan dulu gawai meski tujuannya ingin mengabadikan momen.

"Free play itu special time, biar anak memahami ini special time mereka, spesial ya pusatnya mereka. Kalau begitu, gadget tak boleh jadi pusat perhatian kita. Konten bisa di waktu lain, saat special time gadget off dulu," ujarnya.

Selain free play, role play alias bermain peran seperti dengan boneka juga salah satu jenis permainan yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Lewat bermain peran, anak bisa mengekspresikan emosi, termasuk mencoba peran yang selama ini tak pernah bisa ia rasakan. 

Dalam kehidupan sehari-hari, anak kerap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh orang tua. Ketika bermain peran, anak bisa mencoba jadi sosok yang berbeda, misalnya menjadi guru, sementara orang tua berakting sebagai murid.

"Menurut penelitian, anak yang sering terpapar imaginative play menunjukkan regulasi emosi lebih baik dan ekspresi kemarahan menurun. Bermain imajinatif baik sekali untuk perkembangan fisik, emosi, kesehatan mental," jelasnya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah kedua orang tua harus menyempatkan waktu bermain bersama anak, baik bersama-sama atau masing-masing. Ayah atau ibu harus punya waktu khusus bersama anak.

"Karena mungkin ada hal-hal yang ingin anak sampaikan ke salah satu saja," katanya.

Dengan melewatkan waktu khusus bersama ayah atau ibu, anak bisa belajar mengenai sisi maskulin dan feminin manusia yang nantinya akan berpengaruh terhadap dirinya. "Anak tetap butuh pengaruh dari kedua belah pihak, anak perempuan belajar dari ayah, anak laki-laki juga penting belajar dari ibu. Banyak skill yang perlu ditularkan, termasuk memasak yang bukan skill feminin, melainkan life skill."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus