Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dilansir dari World Atlas, Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di negara Indonesia mencapai 4,82 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data dari Euromonitor juga mengungkapkan berdasarkan pertumbuhan rata-rata (CAGR) di Indonesia, pasar produk plastik rumah tangga terus mengalami peningkatan hingga tahun 2018.
Baca: Mengapa Harus Vegan ? Jika Berminat, Simak Penjelasan Kaka Slank
Pertumbuhan market size untuk kategori pembelian produk Beverageware, Food Storage, dan Dinnerware sebesar 11,2 persen per tahun. Hal ini menandakan bahwa penggunaan wadah plastik bagi rumah tangga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ilustrasi kantung plastik (pixabay.com)
Namun, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran akan penggunaan wadah plastik secara benar.
DR. Emil Budianto, Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia pada acara “Bijak Menggunakan Wadah Plastik Untuk Kehidupan yang Hebat” dari Technoplast menjelaskan bahwa menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terdapat 6 (enam) jenis plastik untuk wadah makan.
6 Jenis plastik tersebut, yaitu; Pertama, Polietilen Tereftalat (PET), Kedua, High Density Polyethylene (HDPE), Ketiga, Polivinil Klorida (PVC), Keempat Low Density Polyethylene (LDPE), Kelima, Polipropilen (PP), dan terakhir Polycarbonate (PC).
Baca: Vitamin Bukan Gizi Ideal untuk Pekerja Aktif? Cek Kata Ahli
”Dari ke-enam jenis plastik tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Masyarakat Indonesia kini harusnya mulai tahu bahwa setiap jenis plastik memiliki treatment yang berbeda. Ada yang tidak boleh kena panas secara langsung dan ada yang tidak boleh kena suhu dingin," ungkap Emil, menurut keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin 26 Maret 2018.
Dr. Emil menambahkan bahwa bijak menggunakan wadah plastik bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu memilih material plastik yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan ramah lingkungan, desiain kemasan plastik yang limbahnya paling sedikit, dan terakhir dengan menjadi konsumen yang cerdas.
dr. Lula Kamal yang turut menjadi pembicara dalam seminar tersebut mengatakan sebagai seorang dokter sekaligus ibu bagi anak-anaknya, dia cukup ketat dalam melakukan seleksi produk yang akan digunakan. Baca: David Beckham dan Sripun, Duet Pembawa Perubahan
Lula, begitu dia dipanggil selalu menggunakan produk wadah plastik yang memilik logo atau tag BPA Free, selain itu dia menekankan memilih wadah plastik juga harus berdasarkan fungsional dan design yang dibutuhkan atau diinginkan masing-masing.
Selain itu, dia juga menceritakan kesulitannya ketika ingin membersihkan wadah plastik yang digunakan, hingga dia menemukan cara mudah membersihkan wadah plastik tersebut dengan menggunakan air perasan jeruk nipis atau baking soda.
“Iya, waktu mau membersihkan wadah plastik kan terkadang sulit ya saat dicuci, terus saya browsing dan menemukan cara efektif yang terbukti berhasil. Yaitu, cukup mencuci menggunakan sponge yang lembut dengan yang untuk mencucinya menggunakan air perasan jeruk nipis atau baking soda, ampuh itu langsung kesat hehe," tukas Lula.