Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika di Indonesia mengenal jenis binatang ayam kate, Malaysia memiliki jenis ayam yang tak kalah uniknya yaitu, ayam serama. Ayam ini merupakan jenis ayam buatan atau hasil kawin silang antara ayam lokal asal Malaysia dan ayam cebol dari Jepang.
Ayam ini sudah dikenal oleh masyarakat Malaysia sejak 50 tahun yang lain. Berdasarkan kanal haipb.ipb.ac.id, ayam ini ditemukan oleh seorang dokter hewan yang bernama Wee Yean Een dari kelantan. Wee pulak yang memberi nama Serama. Ia mengambil filosofi tersebut dari karakter wayan kulit melayu, Srirama.
Untuk ukuran tubuh ayam serama dewasa hanya sekepalan tangan orang dewasa dengan berat sekitar 300 gram. Rata-rata tinggi badannya 15 cm, panjang badan 22 cm, tak salah kerap disebut sebagai ayam terkecil di dunia. Ayam ini memiliki penampilan yang cukup unik dengan membusungkan dadanya ketika berjalan. Karakter tersebut yang membuat ayam ini gunakan untuk menarik perhatian baik lawan jenis, bahkan pecinta ayam jenis ini.
Ayam serama diperkenalkan di dunia internasional pada kurun waktu 1990-an. Dengan popularitasnya yang meningkat, pada era 2000-an ayam ini cukup diminat oleh masyarakat internasional. Selain itu, ayam ini juga sering diikutsertakan dalam kontes.
Perawatan Ayam Serama
Laiknya manusia, ayam ini juga memiliki karakter bad mood sehingga cukup berpengaruh ketika sedang kontes sedang berlangsung. Jika ayam yang berasal dari negeri Jiran ini sedang bad mood ketika kontes, ia acap kali berjalan kesana kemari dan menggigiti bulunya sendiri.
Dalam melakukan perawatan ayam serama, faktor yang menjadi kendala yaitu cuaca. Faktor cuaca acap kali mempengaruhi kesuburan ayam serama. Cuaca yang terlalu dingin dapat mempengaruhi kesuburan ayam serama betina dalam bertelur. Namun, hal ini dapat diatasi dengan memberikan pakan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi agar memberi kehangatan di dalam tubuh ayam ini.
Salah satu makanan yang kaya akan kandungan karbohidrat yaitu jagung. Namun, untuk jenis ayam ini tidak bisa keseringan diberi jagung. Hal ini mampu mempengaruhi kerontokan pada bulu ayam ini. Tidak sedikit peternak yang memberikan pakan selingan seperti jangkrik ataupun tauge.
Lebih lanjut, kesulitan dalam memelihara ayam serama yaitu ketika sedang bertelur. Ayam ini hanya mampu bertelur sebanyak 6 hingga 7 butir dalam sebulan. Selain itu, kemungkinan untuk telur yang menetas hanya setengah dari jumlah tersebut. Hal penting dalam proses penetasan telur ayam serama yaitu, kehangatan dan kelembapan. Untuk suhu yang digunakan biasanya tidak boleh lebih atau kurang dari 37,5°C - 38°C.
Untuk kelembapan udara yang digunakan ketika proses pengeraman telur ayam serama, biasanya tergantung pada usia telur tersebut. Jika memasuki usia satu hingga dua minggu kadar kelembapannya bisa 60 sampai 70 persen, sedangkan untuk usia telur tiga hari menjelang menetas yaitu 95 sampai 100 persen. Alat yang digunakan biasanya adalah alat ukur penetas.
GERIN RIO PRANATA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini