Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Echovirus-11 adalah salah satu jenis enterovirus yang umum terjadi. Enterovirus merupakan kelompok virus yang berbeda-beda dan dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi. Biasanya, gejala yang ditimbulkan oleh enterovirus sangat ringan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari laman Web MD, beberapa jenis enterovirus hidup di saluran pencernaan manusia dan umumnya tidak menimbulkan penyakit. Namun, echovirus singkatan dari "anak yatim sitopatik enterik" dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gejala serius atau bahkan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi lain, atau jika masih sangat muda atau tua, kemungkinan seseorang membutuhkan perawatan medis khusus untuk mengelola infeksi echovirus. Infeksi Echovirus-11yang serius umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak dan bayi.
Ada 29 sub kelompok Echovirus yang disebut serotipe. Salah satunya adalah echovirus 11, yang telah menyebabkan penyakit serius pada bayi dan anak kecil. Echovirus sebagian besar menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi yang baru lahir dapat terinfeksi virus ini selama proses kelahiran dari ibu mereka.
Wabah ini juga dapat terjadi di kelompok anak yang lebih kecil dan dapat ditularkan melalui tempat penitipan anak atau fasilitas perawatan. Meskipun virus ini mungkin tidak menunjukkan gejala pada saluran pencernaan, namun dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah atau tidak berkembang dengan baik.
Mengutip dari laman World Health Organization (WHO), Echovirus-11 kini kembali muncul pada 5 Mei 2023, di mana Prancis melaporkan peningkatan kasus sepsis neonatal berat yang terkait dengan Enterovirus (Echovirus-11 (E-11)).
Sebanyak sembilan kasus sepsis neonatal ini berkaitan dengan gangguan hati dan kegagalan multi-organ. Akibatnya sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal antara Juli 2022hinggs April 2023 dari empat rumah sakit di tiga wilayah Prancis.
Kemudian pada 26 Juni 2023, Kroasia juga melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari sekelompok penyakit enterovirus pada neonatus yang terdeteksi pada Juni 2023.
Italia juga telah melaporkan tujuh kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi pada neonatus antara April dan Juni 2023.
Spanyol juga melaporkan dua kasus infeksi Echovirus-11 pada 2023. Sementara itu, Swedia melaporkan lima kasus E-11 dengan empat kasus meningoensefalitis di antara bayi karena infeksi E.
Pilihan editor: Sulami Si Manusia Kayu Asal Sragen Meninggal, Ini Kisah Hidupnya