Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan penyakit kronis yang mengacu pada pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak terkendali, yang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, tergantung pada apakah terdeteksi tepat waktu atau tidak. Salah satu jenis kanker adalah kanker ginekologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis kanker ini mengacu pada munculnya kanker atau sel tumor yang berkembang di organ reproduksi wanita. Berikut penjelasan lebih lengkapnya dikutip dari Times of India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Cancer Research UK, beberapa kanker ginekologi yang umum memengaruhi:
- ovarium
- Serviks
- Rahim
- Vagina
- Vulva
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat sejumlah gejala yang umum dialami pengidap penyakit ini, yakni:
- Pendarahan atau keputihan yang tidak normal
- Nyeri panggul
- Vagina terasa gatal, terbakar, atau nyeri
- Kebutuhan buang air kecil yang lebih sering atau mendesak
- Sulit makan, kembung, dan sakit perut atau punggung
Gejala lain termasuk darah dalam urin, benjolan atau nyeri di atau sekitar area genital, dan nyeri selama atau setelah berhubungan intim.
Setiap wanita berisiko terkena kanker ginekologi. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginekologi di antaranya riwayat keluarga, obesitas, usia, dan Human papillomavirus (HPV).
Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk pemulihan yang lancar. Saat dan ketika merasakan gejalanya, para ahli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes yang diperlukan. Ini termasuk: pap smear yang dapat membantu mendeteksi kanker serviks dan rahim, pemeriksaan panggul yang memeriksa vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, ovarium, dan rektum, dan tes sampel jaringan endometrium yang memeriksa sel-sel abnormal atau tanda-tanda rahim kanker.
CDC merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV yang dapat mengurangi risiko kanker serviks, vagina, dan vulva. Vaksin ini direkomendasikan untuk siapa saja yang berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun.
Selain itu, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi segala bentuk kanker dengan tepat waktu. Termasuk kanker ginekologi. Penting juga untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan tidak menganggap enteng gejalanya.
Pilihan editor: Kanker Ginekologi, Kenali Gejala dan Pengobatannya