Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak istilah yang muncul untuk menggambarkan kondisi atau fenomena tertentu. Masyarakat sering menggunakan istilah-istilah tertentu untuk menyebut suatu hal agar lebih mudah mengingat. Istilah-istilah itu juga ada yang digunakan untuk menggambarkan orang atau generasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya telah ada istilah generasi sandwich. Ini adalah generasi yang menanggung beban tiga generasi, yaitu orang tua, ia sendiri, dan anak. Karena terjepit di antara orang tua dan anak maka diibaratkan seperti lapisan roti sehingga disebut sebagai generasi sandwich. Mengutip dari OJK, generasi sandwich terjadi pada pria maupun wanita berumur 30-40 tahun. Namun, ada pula yang menyebutkan 30-50 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain generasi sandwich, kini muncul istilah generasi strawberry atau stroberi. Seperti namanya, generasi ini diibaratkan seperti stroberi. Sebenarnya istilah generasi ini bukan merujuk pada sesuatu yang bagus. Generasi stroberi pada mulanya muncul dari Taiwan dan ditujukan pada sebagian generasi baru yang lunak seperti stroberi.
Pemilihan stroberi untuk penyebutan generasi baru ini juga karena buah itu tampak indah dan eksotis tetapi begitu dipijak atau ditekan akan mudah sekali hancur. Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya dan kuliah online yang pernah dilakukan melalui streaming youtube pernah mendefinisikan tentang generasi stroberi. Menurutnya, generasi stroberi adalah generasi yang penuh gagasan kreatif tapi mudah menyerah dan gampang sakit hati.
Contoh nyata dari generasi ini dapat dilihat di media sosial. Banyak sekali hal-hal kreatif yang dibagi di generasi muda tapi banyak juga curahan hati penuh resah, sedih, dan stres yang dialami. Bahkan muncul candaan atau lelucon yang digunakan untuk menyindir generasi ini seperti tidak bisa bertahan di dunia kerja, sedikit-sedikit healing, dan lainnya. Rhenald Kasali mengatakan ada empat hal yang memicu tumbuhnya generasi stroberi di Indonesia.
Diagnosis diri dini
Kini, informasi sangat mudah didapatkan dengan masifnya media sosial. Mudahnya informasi juga membuat generasi yang sangat akrab dengan teknologi ini belum bijak dalam memilah informasi yang ada. Dari informasi yang diterima kemudian coba dicocok-cocokkan dengan apa yang dirasakan. Karena cocok, kemudian mereka merasa tertekan, stres, dan bahkan depresi. Padahal, belum ada diagnosis resmi dari dokter.
Narasi orang tua yang kurang pengetahuan
Orang tua sekarang juga sama-sama bisa mengakses informasi di media sosial yang dulu tidak bisa dilakukan orang tua mereka sehingga pola asuh pasti berbeda. Terkadang orang tua kurang pengetahuan karena ini dunia yang baru bagi mereka.
Contohnya, akhir-akhir ini jumlah orang tua yang mengatakan anaknya moody semakin meningkat. Ada akibat penyebutan moody dari orang tua untuk anak setelah mereka besar nanti akan mudah menyebut dirinya sendiri gampang berubah-ubah suasana hati.
Karakter generasi
Tidak dapat dipungkiri setiap generasi memiliki karakter yang berbeda, tergantung lingkungan pembentuknya. Generasi saat ini besar dengan teknologi yang masif dan orang tua yang sudah pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak. Lingkungan membentuk generasi ini menjadi orang-orang yang mudah lari dari kesulitan atau mudah menyerah dengan dalih kesehatan mental.
Didikan orang tua
Berdasarkan data dari Rhenald Kasali, saat ini orang tua hidup lebih sejahtera daripada zaman orang tuanya. Orang tua zaman sekarang pernah merasakan bagaimana rasanya hidup susah dan tidak ingin anaknya merasakan hal tersebut. Pada keluarga yang sejahtera, orang tua mempunyai kecenderungan memberikan apa yang diminta oleh anak-anak.
Kemudian, orang tua biasanya memberikan kompensasi waktu yang lebih sedikit dengan uang atau benda-benda material lain. Pola asuh ini membuat anak-anak terdidik untuk tidak perlu berusaha lebih ketika menginginkan sesuatu. Jadilah mereka kurang terlatih dalam menghadapi tekanan dalam lingkungan masyarakat.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Generasi Milenial