Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Hoarding Disorder dan Langkah Untuk Mengatasinya

Hoarding disorder adalah penyakit kejiwaan obsessive compulsive disorder dimana pengidapnya menimbun barang secara berlebihan, yang mungkin dianggap tidak berharga oleh orang lain.

11 Oktober 2023 | 14.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Viral kamar kos dipenuhi sampah. Twitter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hoarding disorder merupakan perilaku seseorang yang suka menimbun barang tidak berharga. Keinginan menimbun barang itu tak terkendali, sehingga jumlahnya sangat banyak.

Hoarding disorder adalah penyakit kejiwaan obsessive compulsive disorder dimana pengidapnya menimbun barang secara berlebihan, yang mungkin dianggap tidak berharga oleh orang lain. Pengidap mengalami kesulitan mendalam untuk membuang atau menyingkirkan benda-benda yang dianggapnya berharga.

Gejala orang yang mengalami hoarding disorder ini seperti ada tekanan yang membuat tak mampu membuang atau menyingkirkan barang yang sudah tak diperlukan. Penumpukan barang ditumpuk secara terus-menerus juga membuat ruang hidup yang tidak sehat. Bahkan, pada tingkat tertentu hoarding disorder mampu membuat seseorang mengalami penyakit kejiwaan.

Dalam beberapa kasus, pengidap hoarding disorder atau biasa disingkat HD memiliki kekhawatiran akan membutuhkan barang tersebut di masa depan, sehingga tidak mau membuangnya. Alhasil rumah atau kamar yang ia tempati tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Puncaknya, pengidap akan mengalami kerusakan fungsi sosial, susah bersosialisasi, terganggu dalam pekerjaan dan lain sebagainya.

Terapi CBT

Dirangkum dari Healthline, pengobatan hoarding disorder dapat dilakukan dengan terapi perilaku kognitif (CBT). CBT merupakan jenis terapi yang bertujuan untuk membantu mengelola masalah dengan mengendalikan cara berpikir (kognitif) dan bertindak (perilaku).

Terapi ini juga bertujuan untuk mengubah perilaku dan proses berpikir yang berkontribusi terhadap penimbunan. CBT berfokus pada alasan dan penyebab seseorang kesulitan membuang barang, serta keinginan mereka membawa lebih banyak barang ke dalam ruangan. 

Dilansir dari mayoclinic-org, penderita juga dapat memahami bagian dari terapi CBT sebagai berikut.

1. Belajarlah untuk mengidentifikasi dan menantang pemikiran terkait menyimpan barang.

2. Belajarlah menahan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak barang.

3. Belajar mengatur dan mengelompokkan barang-barang untuk membantu menentukan barang mana yang harus dibuang.

4. Meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan dan penanggulangan Anda.

5. Belajarlah untuk mengurangi isolasi dan meningkatkan peluang untuk bergabung dalam kegiatan sosial

6. Pelajari cara untuk meningkatkan keinginan Anda untuk berubah.

7. Hadiri terapi keluarga atau kelompok.

8. Lakukan perawatan berkelanjutan untuk membantu mempertahankan kebiasaan sehat.

Peran orang tua

Berbeda dengan orang remaja, pengobatan HD anak-anak dilakukan dengan melibatkan orang tua. Orang tua dapat melarang dan membiarkan anak mereka mengambil dan menyimpan barang yang tak terhitung jumlahnya.

Obat-obatan

Pada kondisi tertentu, HD dapat diobati dengan memberikan inhibitor reuptake serotonin selektif atau penghambat reuptake serotonin-norepinefrin. Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental lainnya.

KHUMAR MAHENDRA | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA 

Pilihan Editor: Perlunya Kajian Ilmiah untuk Pastikan Orang Alami Hoarding Disorder

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus