Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Omakase, Konsep Makan Sushi yang Populer di Jepang Sejak 1990-an

Omakase berarti tamu menyerahkan menu kepada koki, yang akan membuat hidangan musiman, elegan, artistik, dan menggunakan bahan-bahan terbaik.

17 Oktober 2024 | 20.18 WIB

ilustrasi sushi (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi sushi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pecinta makanan Jepang tentu mengenal omakase, konsep makan yang sering diterapkan di restoran sushi. Konsep makan ini berbeda dari kebanyakan restoran karena tamu tak tahu hidangan yang akan disajikan. Tamu menyerahkan sepenuhnya menu kepada koki, yang akan membuat hidangan musiman, elegan, artistik, dan menggunakan bahan-bahan terbaik yang tersedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Michelin Guide, omakase berarti "Saya serahkan pada Anda." Dalam bukunya The Story of Sushi, akademisi dan penulis Trevor Corson mengatakan tamu biasanya duduk di bar sushi dan mengatakan "omakase". Itu berarti dia memesan makanan tetapi bukan dari menu. Bar sushi kelas atas di Jepang bahkan tidak memiliki menu.

Muncul pada 1990-an

Banyak yang mengira tradisi makan ini sudah ada sejak berabad-abad lalu. Menurut livejapan.com, tradisi ini berasal dari restoran sushi, tempat istilah tersebut dipopulerkan selama 1990-an.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelum tahun 90-an, restoran sushi sulit berkembang. Harganya bisa relatif mahal, dan para pencinta kuliner yang benar-benar tahu seluk-beluk ikan biasanya menikmati sushi yang dibuat dengan teknik khusus. Mereka sering melakukannya tanpa minum banyak alkohol, sebagai bentuk penghormatan terhadap keterampilan para koki sushi.

Kemudian datanglah gelembung ekonomi Jepang. Banyak pendatang baru mendatangi gerai-gerai sushi. Dengan kantong penuh uang, mereka datang ke restoran sushi kelas atas. Kebayakan mereka tidak tahu jenis ikan, tapi ingin makanan yang istimewa. Dari situlah muncul konsep omakase. Tamu memesan sushi dan menyerahkan sepenuhnya kepada koki.

Cara Koki Menentukan Hidangan

Para koki pun menikmati omakase karena bisa menyajikan ikan dan bahan-bahan lain yang mereka miliki, tanpa mengecewakan pelanggan jika tidak tersedia.

Selama persiapan omakase, koki berinteraksi dengan para tamu dan membaca reaksi mereka, dengan fokus pada kebutuhan dan selera mereka untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Orang yang memilih hidangan omakase harus siap melewati makan yang panjang dan santai. 

Di Jepang, pengalaman omakase juga tersedia untuk makan siang, anggur, koktail, gaya rambut, bahkan pakaian dan liburan.

MICHELIN GUIDE | LIVEJAPAN | BRITANNICA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus