Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Objek yang sebenarnya diam, namun seolah terlihat bergerak sendiri terkadang cukup mengganggu. Selain membuat pandangan menjadi kabur, pada waktu tertentu bisa memicu sakit kepala atau pusing. Dalam dunia medis kondisi ini merupakan salah satu gangguan penglihatan yang disebut dengan istilah oscillopsia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah penelitian pada 2011 yang dipublikasikan di Lippincott Journals menjelaskan oscillopsia dipicu oleh gangguan sistem saraf yang merusak bagian otak atau telinga bagian dalam. Seperti diketahui, bagian tersebut berfungsi mengontrol gerakan dan keseimbangan mata. Hilangnya refleks vestibulo-okular (VOR) diklaim menjadi penyebab gangguan ini terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Padahal, gerakan refleks tersebut memungkinkan mata untuk bergerak terkoordinasi dengan rotasi kepala. Jika VOR tidak berjalan sebagaimana mestinya, kedua bola mata tidak akan lagi bergerak bersama-sama dengan kepala. Akibatnya, objek yang sebenarnya diam bakal terlihat bergerak sendiri, seperti melompat, bergoyang, atau bergeser.
Melansir Healthline, penyebab lain dari oscillopsia adalah karena nistagmus. Ini adalah kondisi yang menyebabkan mata bergeser dari sisi ke sisi atau dari atas ke bawah dengan cara yang tidak terkendali. Nistagmus mampu mempengaruhi penglihatan, persepsi, koordinasi, hingga keseimbangan.
Meski demikian, oscillopsia yang disebabkan oleh nistagmus tidak begitu signifikan. Umumnya, nistagmus lebih sering terjadi pada radang otak, cedera kepala, penyakit Meniere, hingga tumor otak. Jika penyebab oscillopsia adalah nistagmus, mengutip Medical News Today, berikut beberapa alternatif pengobatannya:
- Kacamata khusus atau lensa kontak yang membantu menjernihkan penglihatan, yang dapat memperlambat gerakan mata (biasanya pada kasus bawaan);
- Pengobatan atau operasi untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nistagmus;
- Menghentikan penggunaan narkoba atau alkohol, jika ada;
- Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi untuk memposisikan ulang otot-otot yang mengontrol mata untuk memungkinkan posisi kepala yang lebih nyaman yang membatasi gerakan mata.
HARIS SETYAWAN