Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Rawon yang Dinobatkan sebagai Sup Terenak di Dunia Versi TasteAtlas

Dalam daftar TasteAtlas, rawon mengalahkan kepopuleran ramen dari Jepang yang berada di posisi kedua.

1 Agustus 2023 | 11.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Rawon. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rawon semakin mendunia setelah dinobatkan sebagai sup terenak di dunia oleh TasteAtlas, situs panduan perjalanan yang mendaftar makanan tradisional di seluruh dunia, Juli lalu. Makanan khas Jawa Timur itu mengalahkan kepopuleran ramen dari Jepang yang berada di posisi kedua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TasteAtlas mencatat keunikan hidangan ini adalah buah kluweknya. “Bumbu Indonesia yang tidak biasa ini sangat beracun saat mentah, dan selalu perlu difermentasi sebelum dikonsumsi. Itu digiling dengan bahan dan rempah-rempah lain, memberikan hidangan rasa yang bersahaja dan asam serta warna hitam gelap yang unik,” demikian tertulis di situs tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laman pemerintah Provinsi Jawa Timur, rawon yang selalu disajikan dengan nasi itu merupakan sup daging dengan kuah berwarna hitam. Warna hitam itu berasal dari kluwek, biji dari buah picung, yang sering digunakan sebagai bumbu.

Meski dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur seperti Surabaya, Probolinggo Lamongandan Pasuruanmakanan ini juga sering ditemukan di Jawa Tengah bagian timur, Surakarta dan sekitarnya.

Bahan utama rawon adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil yang dimasak dengan bumbu khas Indonesia. Selain kluwek, sup ini juga dibumbui bawang merah, bawang putihdan lengkuas (laos), ketumbarseraikunyit, cabai, garam, serta minyak nabati. Rawon biasanya dilengkapi dengan taoge atau kecambah kecil, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, dan sambal.

Asal-muasal Rawon

Rawon dikenal sebagai makanan Jawa Timur, tetapi tak banyak yang tahu sejarah sup ini. Di Laman Warisan Budaya Tak Benda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tertulis, rawon berasal dari Tengger yang tersebar di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang. Hidangan ini merupakan pelengkap pada pesta hajatan orang Tengger. Tapi, kini rawon sering disediakan sebagai masakan untuk para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.

Dalam daftar TasteAtlas yang dimuat di website, Senin, 31 Juli 2023, rawon berada di urutan pertama, diikuti dengan hidangan berkuah lainnya dari berbagai negara termasuk ramen, tom kha gai dari Thailand, hot pot Taiwan, dan bori-bori dari Paraguay. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus