Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang, mungkin termasuk Anda kurang familiar jika mendengar nama dedaunan yang satu ini. Daun balakacida yang memiliki nama lain kirinyuh ini, sebenarnya masuk pada salah satu jenis tumbuhan pengganggu dari famili asteraceae. Umumnya balakacida banyak dijumpai di dataran dengan ketinggian sekitar 100 sampai 2800 mdpl, namun di Indonesia sendiri, balakacida justru dapat tumbuh di dataran rendah bahkan kurang dari 500 mdpl.
Apa itu Tanaman Balakacida ?
Tanaman balakacida merupakan gulma yang berbentuk serat berkayu yang dapat berkembang dengan cepat sehingga terkadang sulit dikendalikan pertumbuhannya. Ujung daun tumbuhan balakacida berbentuk runcing dimana kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip. Sementara itu, bentuk pangkal daun balakacida berbentuk ramping atau rata. Tepi daunnya adalah toreh dengan bentuk bergerigi dimana bentuk sinus dan angulusnya sama-sama lancip.
Batang tanaman balakacida berbentuk bulat dan tegak lurus dengan arah tumbuh batang. Pada permukaan batangnya, terdapat rambu dan permukaan berbulu seperti rambut. Tumbuhan tahunan ini, memiliki percabangan pada batang dengan menggunakan cara percabangan monopodial, dimana batang pokok tampak lebih jelas karena berukuran lebih besar dan panjang daripada cabang-cabangnya. Bentuk percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak, dimana sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tubuh cabang lainnya pada pangkal sedikit serong keatas, namun selanjutnya hampir sejajar dengan batang pohonnya.
Apa Manfaat Tanaman balakacida?
Tumbuhan ini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia. Berikut beberapa manfaat dari tumbuhan balakacida bagi kesehatan.
Obat luka tanpa menimbulkan bengkak
Khasiat utama dari tanaman balakacida adalah untuk mengobati luka jaringan lunak, luka bakar, dan infeksi kulit. Daun dari tumbuhan ini dapat berkhasiat sebagai antelmintik, antimalaria, analgesik, antispasmodik, antipiretik, diuretik, antihipertensi, antibakteri, antijamur, anti inflamasi, insektisida, antioksidan, infeksi saluran kemih, serta juga mampu berperan dalam pembekuan darah. Secara tradisional, daun balakacida juga digunakan secara turun-temurun sebagai obat penyembuhan luka, obat kumur untuk sakit tenggorokan, obat batuk, obat demam, obat sakit kepala, dan anti diare.
Bahan insektisida nabati untuk mengendalikan beberapa jenis mikroorganisme
Menariknya lagi, tumbuhan ini juga dapat berfungsi sebagai bahan insektisida nabati untuk mengendalikan beberapa jenis mikroorganisme karena mengandung Pryrrolizidine alkaloids yang bersifat racun pada serangga.
Daun balakacida untuk mencegah kanker serviks
Seperti dilansir dari laman Steemit.com, daun balakacida dapat digunakan untuk mencegah penyakit kanker serviks. Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh wanita. Untuk melakukan pencegahan ini, Anda bisa meminum teh daun balakacida secara rutin.
Obat Vertigo
Vertigo merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa disepelekan, penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan Anda masuk rumah sakit, tetapi juga berpotensi menyebabkan kematian. Kabar baiknya, daun balakacida dapat Anda gunakan untuk mengobati penyakit ini. Anda bisa meminum rebusan daun balkacida ketika vertigo Anda kumat.
Obat Maag
Balakacida tidak hanya mampu mencegah penyakit maag kambuh, tetapi tumbuhan ini juga dipercaya dapat mengobati penyakit maag secara keseluruhan jika Anda mengonsumsinya secara berkala.
Pilihan Editor: Ini Sebab Putri Malu Menutup saat Dipegang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini