Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Singkong salah satu jenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia. Singkong tergolong umbi atau sayuran akar bertepung. Singkong termasuk sumber pangan untuk asupan kalori dan karbohidrat. Nigeria, Thailand, dan Indonesia adalah negara penghasil singkong terbesar di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Healthline, singkong tumbuh di daerah tropis, karena memiliki kemampuan untuk bertahan dalam kondisi yang kering. Singkong salah satu tanaman yang paling mampu bertahan saat kekeringan.
Nutrisi singkong
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Singkong bisa dimakan potongan, diparut, atau digiling menjadi tepung untuk bahan roti dan biskuit. Singkong juga digunakan untuk menghasilkan tapioka, sejenis pati, dan garri, produk yang mirip dengan tapioka.
Mengutip Medical News Today, singkong sumber vitamin C, tiamin, riboflavin, dan niasin. Daunnya juga bisa dimakan jika dimasak. Singkong sumber pati resistan. Pati bermanfaat meningkatkan kesehatan usus seseorang dengan membantu memelihara bakteri baik yang bermanfaat. Hal itu karena pati resistan relatif tidak berubah saat melewati saluran pencernaan.
Satu cangkir singkong yang sudah diparut mengandung 330 kalori, 2,8 gram protein, 78,4 gram karbohidrat, 3,7 gram serat. Adapun kandungan 33 miligram kalsium, 43 miligram magnesium, 558 miligram kalium, 42,2 miligram vitamin C, 0,087 miligram tiamin, 0,048 miligram riboflavin, dan 0,854 miligram niasin.
Singkong mengandung sedikit protein dan lemak. Orang yang mengonsumsi singkong sebagai makanan pokok perlu makan protein ekstra untuk menghindari malanutrisi. Singkong harus dimasak sebelum dimakan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.