Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini hormon khusus diproduksi dan dilepaskan, yang memicu tanda-tanda pubertas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Siloam Hospitals, berikut tanda-tanda pubertas pada anak perempuan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mengalami menarche
Anak perempuan yang pubertas mengalami menarche atau menstruasi pertama. Usia rata-rata menarche adalah 12 tahun. Biasanya di tahun pertama atau kedua menarche, siklus menstruasi masih tidak teratur. Ini kadang disertai keputihan berwarna bening dan tidak berbau.
2. Timbul jerawat
Jerawat di usia remaja bisa menjadi salah satu tanda anak sudah pubertas. Selama puber, hormon dan kelenjar minyak bekerja lebih aktif.
Peningkatan sebum disertai penumpukan debu dan sel kulit mati akan menyumbat pori-pori wajah. Ini menimbulkan komedo yang dapat berkembang menjadi jerawat.
3. Tumbuh payudara
Ciri pubertas anak perempuan yang satu ini biasanya terlihat pada dua sampai tiga tahun sebelum terjadinya menstruasi pertama.
Pertumbuhan payudara dipicu peningkatan hormon estrogen, yang prosesnya terjadi secara bertahap. Dimulai dari munculnya benjolan kecil di bawah puting dengan tekstur lembut namun padat.
Kemudian tumbuh areola atau bagian coklat di sekeliling puting. Areola akan melebar berbentuk bulat dan menggelap seiring berjalannya waktu. Pada akhirnya, seluruh bagian payudara akan membesar.
4. Tumbuh rambut di bagian tertentu
Rambut halus di ketiak dan kemaluan biasanya mulai tumbuh saat anak mengalami pubertas.
Seiring bertambahnya usia, rambut menjadi lebih kasar dan keriting. Tahap ini biasanya muncul paling awal, bahkan sebelum pertumbuhan payudara dimulai.
5. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati pada remaja perempuan cukup wajar terjadi. Misalnya dari yang bersemangat tiba-tiba bersedih dalam waktu sangat singkat.
Ciri-ciri pubertas akibat peningkatan hormon estrogen, hormon progesteron, dan perkembangan bagian otak. Seiring bertambahnya usia dan pendewasaan, emosi tersebut akan semakin stabil.