Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama masa pubertas anak, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga hubungan yang baik dan membantu mereka melewati periode ini dengan percaya diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari CNN, beberapa anak mulai pubertas di akhir sekolah dasar. Anak perempuan dapat mengalami pubertas sejak usia 8 tahun dan anak laki-laki sejak 9 tahun. Untuk anak perempuan, usia terakhir pubertas sekitar 13 tahun, dan untuk anak laki-laki usia 14 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seluruh proses dapat memakan waktu antara dua dan lima tahun, meskipun kematangan psikologis dapat memakan waktu lebih lama. Untuk anak laki-laki, tanda pertama adalah pembesaran testis, yang bertahap.
Sedangkan anak perempuan, tanda pertama adalah tumbuhnya payudara atau benjolan kecil di bawah puting susu. Tanda ini dipicu oleh hormon, dan diikuti oleh serangkaian perubahan fisik, emosional dan kognitif, termasuk pertumbuhan rambut tubuh, serta perubahan otot dan massa lemak.
Parenting bagi anak yang sedang mengalami pubertas sangat penting. Pastikan anak tahu bahwa orang tua adalah seseorang yang bisa dipercaya untuk berbicara. Mereka harus merasa aman untuk berbagi segala hal, tanpa takut dihakimi atau malu. Ini adalah dasar penting untuk membangun komunikasi yang sehat.
Cobalah untuk menjelaskan kepada mereka bahwa pubertas adalah waktu yang positif, di mana kedewasaan semakin dekat. Ini adalah kesempatan untuk mereka memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka dengan lebih baik.
Saat anak Anda mengalami perubahan tubuh, tunjukkan belas kasih dan yakinkan mereka bahwa perubahan ini normal dan banyak yang bersifat sementara. Jika Anda merasa khawatir tentang perkembangan mereka, jangan ragu untuk mencari dukungan dari layanan yang tersedia.
Pubertas juga adalah saat di mana penerimaan tubuh menjadi penting. Anak mungkin merasa cemas karena membandingkan tubuh mereka dengan teman-temannya. Ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan bahwa tubuh datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Selain itu, hormati privasi anak Anda. Mereka mungkin mulai menjelajahi tubuh mereka, dan penting untuk selalu mengetuk pintu kamar mereka sebagai tanda penghormatan terhadap privasi mereka.
Terakhir, jika anak Anda mengalami pubertas lebih awal atau terlambat dari yang diharapkan, bantu mereka merasa nyaman dengan pengalaman tersebut. Mereka mungkin merasa malu, tetapi dengan memberi tahu mereka bahwa perkembangan setiap individu berbeda, Anda dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
Dengan pendekatan yang penuh pengertian dan dukungan, Anda dapat membantu anak Anda melewati masa pubertas dengan lebih baik, memperkuat hubungan Anda, dan memberikan fondasi yang kokoh untuk masa dewasa yang akan datang.
Dilansir dari Better Health, berikut adalah cara penting yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak perempuan yang sedang mengalami pubertas:
1. Berbicaralah secara terbuka tentang menstruasi tanpa malu, menjadikannya bagian normal dari tumbuh dewasa.
2. Berikan informasi dan berikan barang-barang sanitasi yang dibutuhkan untuk rumah dan sekolah.
3. Jelaskan cara penggunaannya dengan kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum menggunakannya.
4. Diskusikan tentang kram dan perubahan suasana hati yang mungkin terjadi, serta cara mengatasi rasa sakit dengan bantuan botol air panas atau obat-obatan jika diperlukan.
5. Pertimbangkan konsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran tentang perkembangan menstruasi.
6. Pastikan bahwa semua perubahan ini normal dan terjadi pada setiap orang muda pada waktu mereka sendiri.
7. Diskusikan peran gender dalam masyarakat dan dorong anak perempuan untuk mengejar minat dan impian mereka tanpa terpengaruh oleh stereotip wanita.
Pilihan editor: Peneliti Ungkap Kaitan Cahaya Biru dan Pubertas Dini