Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menguak 8 Jenis Eksim dan Penyebabnya

Eksim dapat menyerang siapa saja dengan usia berapa pun. Gejalanya biasanya muncul selama masa kanak-kanak dan berlangsung hingga dewasa.

26 Oktober 2023 | 13.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Eksim adalah kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal dan bergelombang. Kondisi ini melemahkan fungsi penghalang kulit, yang bertanggung jawab untuk membantu kulit mempertahankan kelembaban dan melindungi tubuh dari unsur-unsur luar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Cleveland Clinic, eksim dapat menyerang siapa saja dengan usia berapa pun. Gejalanya biasanya muncul selama masa kanak-kanak dan berlangsung hingga dewasa. Seseorang akan lebih berisiko terkena eksim atau juga dikenal eczema jika memiliki riwayat keluarga dengan diagnosis dermatitis, alergi, atau demam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eksim dapat berbeda pada setiap orangnya. Jika memiliki warna kulit gelap, ruam eksim bisa berwarna ungu, coklat atau abu-abu. Jika memiliki warna kulit yang terang, ruam eksim dapat terlihat merah muda, merah atau ungu.

Melansir dari Healthline, berikut 8 jenis eksim dan penyebabnya:

1. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah bentuk eksim yang paling umum terjadi. Konsisi ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan akan lebih ringan atau hilang saat dewasa. Penderita dermatitis atopik biasanya memiliki dua kondisi lain yaitu asma dan demam.

Gejala:

- Ruam di lipatan siku atau lutut.
- Kulit di area munculnya ruam menjadi lebih terang, lebih gelap atau menjadi lebih tebal.
- Muncul benjolan kecil dan mengeluarkan cairan jika digaruk.
- Bayi yang menderita dermatitis atopik sering mengalami ruam di kulit kepala dan pipi.
- Kulit akan terinfeksi jika digaruk.

Penyebab:

Dermatitis atopik terjadi ketika pelindung alami kulit melemah. Ini berarti kulit kurang mampu melindungi tubuh dari iritasi dan alergen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, seperti:

- Gen
- Kulit kering
- Masalah sistem kekebalan tubuh
- Pemicu dari lingkungan

2. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak dapat menyebabkan kulit memerah, teriritasi, dan bersisik tebal. Jenis ini muncul dalam dua jenis, yaitu dermatitis kontak alergi, adalah reaksi sistem kekebalan terhadap bahan iritan, seperti lateks atau logam. Kedua adalah dermatitis kontak iritan dimulai ketika bahan kimia atau zat lain mengiritasi kulit.

Gejala:

- Kulit gatal, memerah, hiperpigmentasi atau merah muda, berwarna magenta, terbakar, dan perih.
- Muncul benjolan di kulit yang terasa gatal.
- Kulit melepuh dan berisi cairan.
- Kulit menebal dan terasa bersisik atau kasar.

Penyebab:

Dermatitis kontak terjadi ketika seseorang menyentuh zat yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi. Penyebab paling umum adalah:

- Deterjen
- Pemutih
- Perhiasan
- Getah
- Nikel
- Cat
- Poison ivy dan tanaman beracun lainnya
- Produk perawatan kulit, termasuk makeup
- Sabun dan parfum
- Pelarut
- Asap tembakau

3. Eksim dishidrotik

Eksim dishidrotik menyebabkan lepuhan kecil yang terbentuk di tangan dan kaki. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Gejala:

- Lepuhan berisi cairan yang dapat terbentuk di jari tangan, kaki, telapak tangan, dan telapak kaki.
- Lepuhan terasa gatal atau sakit.
- Kulit bersisik, pecah-pecah, dan mengelupas.

Penyebab:

- Alergi
- Tangan dan kaki lembab
- Paparan zat, seperti nikel, kobalt, atau garam kromium
- Tekanan pada kulit
- Merokok produk tembakau

4. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik menyebabkan bercak kulit berminyak dan bersisik yang menghasilkan serpihan seperti ketombe. Bercak ini sering muncul di tempat yang terdapat lebih banyak kelenjar sebaceous atau penghasil minyak di tubuh. Hal ini termasuk garis rambut, kulit kepala, punggung atas, hidung, dan selangkangan.

Jika jenis dermatitis ini terjadi pada bayi, biasanya disebut cradle cap, dan tidak muncul kembali di kemudian hari. Namun, pada remaja dan orang dewasa, dermatitis seboroik kemungkinan besar akan menjadi masalah kulit yang berkelanjutan.

Gejala:

- Bercak sisik putih atau kuning yang muncul di atas kulit berminyak, seperti di kulit kepala, garis rambut, punggung atas, dada tengah, ketiak, bawah payudara, atau dekat selangkangan.
- Bercak ini menyebabkan kulit mengelupas, paling sering terjadi pada wajah dan kulit kepala.
- Pada orang berkulit coklat tua atau hitam, bercak mungkin lebih gelap dibandingkan kulitnya, namun pada orang berkulit putih, bercak biasanya lebih terang.


Penyebab:

Dermatitis seboroik berkembang melalui kombinasi faktor lingkungan dan genetik. Pertama, pemicunya seperti stres atau penyakit, memicu reaksi peradangan pada kulit. Hal ini menyebabkan kelenjar penghasil minyak di tubuh bekerja terlalu keras dan menghasilkan terlalu banyak jamur Malassezia. Ini adalah organisme yang hidup di permukaan kulit.

Ketika jamur tumbuh terlalu cepat, sistem kekebalan bereaksi dan menyebabkan serangkaian perubahan pada kulit. Hal ini menyebabkan berkembangnya bercak kulit yang umum terjadi pada dermatitis seboroik.

Pemicu lainnya termasuk:

- Perubahan hormonal
- Penyakit
- Deterjen atau bahan kimia yang keras
- Cuaca dingin dan kering
- Kondisi medis tertentu, seperti penyakit Parkinson, psoriasis, HIV, dan jerawat
- Obat-obatan, termasuk interferon dan litium

5. Neurodermatitis

Neurodermatitis mirip dengan dermatitis atopik. Kondisi ini menyebabkan bercak tebal dan bersisik yang muncul di kulit.

Gejala:

- Bercak tebal dan bersisik di lengan, kaki, belakang leher, kulit kepala, telapak kaki, punggung tangan, atau alat kelamin.
- Bercaknya bisa sangat gatal, terutama saat sedang santai atau tidur.
- Bercak ini dapat berdarah dan terinfeksi jika digaruk.

Penyebab:

Neurodermatitis biasanya dimulai pada orang yang menderita eksim atau psoriasis jenis lain. Dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya, namun stres bisa menjadi pemicu.

6. Eksim nummular

Jenis eksim ini menyebabkan bintik-bintik bulat berbentuk koin di kulit. Kata “nummular” berarti koin dalam bahasa Latin. Eksim ini terlihat sangat berbeda dari jenis eksim lainnya, dan dapat menimbulkan rasa gatal yang parah.

Gejala:

- Bintik-bintik bulat berbentuk koin di kulit.
- Bintik-bintik tersebut terasa gatal atau bersisik.

Penyebab:

Eksim nummular dapat dipicu oleh reaksi gigitan serangga atau reaksi alergi terhadap logam atau bahan kimia. Kulit kering juga bisa menjadi penyebabnya.

7. Dermatitis stasis

Dermatitis stasis terjadi ketika cairan bocor dari pembuluh darah dan melemah ke kulit. Cairan ini menyebabkan pembengkakan, kemerahan pada warna kulit yang lebih terang, berwarna coklat, ungu, abu-abu atau pucat pada warna kulit lebih gelap, gatal, dan nyeri.

Gejala:

- Bagian bawah kaki akan membengkak, terutama pada siang hari saat berjalan.
- Kaki terasa sakit atau terasa berat.
- Mengalami varises, yaitu pembuluh darah yang tebal dan rusak di kaki.
- Kulit di sekitar varises akan menjadi kering dan gatal.
- Luka akan terbuka di kaki bagian bawah dan bagian atas kaki.

Penyebab:

Dermatitis stasis terjadi pada orang yang memiliki masalah aliran darah di kaki bagian bawah. Jika katup yang biasanya mendorong darah naik melalui kaki menuju jantung tidak berfungsi, darah dapat menggenang di kaki. Akibatnya, kaki bisa membengkak dan varises bisa terbentuk.

8. Eksim tangan

Eksim yang hanya menyerang tangan disebut eksim tangan. Seseorang dapat terkena jenis eksim ini jika melakukan pekerjaan yang sering menggunakan bahan kimia yang mengiritasi kulit.

Gejala:

- Tangan menjadi merah, hiperpigmentasi, gatal, dan kering.
- Kulit retak atau melepuh.

Penyebab:

Eksim tangan dipicu oleh paparan bahan kimia. Orang lebih mungkin terkena penyakit ini jika mereka bekerja dengan bahan iritan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus