Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menguap Bukan Cuma Berarti Ngantuk, Cek Fakta Lainnya

Bukan cuma tanda seseorang sedang ngantuk, menguap ternyata juga menular dan bisa menjadi tanda penyakit jantung.

6 Agustus 2018 | 22.52 WIB

Ilustrasi menguap. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi menguap. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang percaya bahwa menguap itu menular. Menguap adalah tanda kita ngantuk. Namun sejak dulu, tak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengenai penyebabnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ada orang bilang penyebab menguap adalah kekurangan oksigen. Orang menguap biasanya karena mengantuk atau merasa bosan tapi ada pula yang melakukannya tanpa sebab apapun. Prevention memberi beberapa penjelasan tentang menguap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

#Menular
Menguap itu sungguh menular. Pakar berpendapat kita akan menguap bila melihat orang lain melakukannya sebagai tanda simpati atau karena ikatan sosial. Sepertinya memang diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu kenapa menguap semakin mudah menular bila posisi para pelaku berdekatan. Pada 2011 ada penelitian bahwa menguap hanya menular di antara anggota keluarga, kemudian teman, dan akhirnya orang tak dikenal.

#Otak perlu beristirahat
Ketika kita terus mencari penjelasan ilmiah mengenai menguap, teori teranyar yang muncul adalah otak perlu udara segar dan beristirahat. Kurang tidur juga bisa menyebabkan temperatur otak lebih panas sehingga butuh pendinginan.

Ilustrasi wanita mengantuk saat menyetir. shutterstock.com

#Otak lebih besar
Semakin lebar mulut terbuka saat menguap berarti ukuran otak makin besar. Para peneliti menyatakan bahwa mamalia yang menguap lebar memiliki otak yang besar dan sel-sel otak yang lebih banyak. Bila benar menguap untuk menyejukkan otak untuk memberinya energi, otak yang lebih besar dengan sel-sel lebih banyak membutuhkan lebih banyak oksigen untuk membuat si penguap terjaga.

#Kemungkinan serangan jantung
Hati-hati, menguap juga dikaitkan dengan serangan jantung atau bahkan stroke. Tapi tak perlu khawatir, yang dimaksudkan adalah menguap yang terlalu sering. Serangan jantung bisa merangsang saraf vagus, yang menyusuri otak sampai perut, dan menyebabkan reaksi yang bisa memicu menguap berlebihan. Penderita ayan dan multiple sclerosis juga dilaporkan terlalu sering menguap. Kondisi ini dikaitkan dengan masalah pengaturan temperatur otak dan menguap berlebihan adalah cara tubuh untuk mengatasinya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus