Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mengunjungi Coffee Museum di Dubai dan Mencicipi Kopi ala Arab yang Kaya Rempah

Museum kopi di Dubai ini memamerkan koleksi berbagai alat produksi kopi, sejarah kopi, hingga tradisi minum kopi bangsa Arab.

25 Oktober 2023 | 21.06 WIB

Coffee Museum di Dubai (Antara/Gilang Galiartha)
Perbesar
Coffee Museum di Dubai (Antara/Gilang Galiartha)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dubai dikenal dengan gedung-gedung tinggi dan pusat hiburan modernnya. Namun, di Al Fahidi Neighborhood, sebuah kota tua di pesisir muara Dubai, terdapat museum kopi yang menempati sebuah bangunan tua dua lantai yang usianya hampir 200 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Coffee Museum menawarkan pengalaman Dubai yang berbeda. Cukup mengeluarkan uang 10 dirham Emirat Arab (AED) atau sekira Rp43 ribu untuk bisa masuk ke museum pribadi ini.

Museum ini memamerkan koleksi berbagai alat produksi kopi, mulai dari penggilingan hingga teko-teko yang digunakan untuk menyeduh minuman tersebut. Pengunjung juga dapat menelusuri sejarah kopi, yang dipercaya pertama kali "ditemukan" khasiatnya oleh penggembala di dataran Ethiopia setelah kambingnya terjaga semalaman lantaran mengkonsumsi biji kopi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di museum ini juga terdapat perpustakaan mini yang berisikan berbagai literatur tentang kopi, ruang pemutaran film dokumentar tentang kopi, maupun infografis besar yang terpampang di salah satu ruangan.

Di sini juga dipajang kopi-kopi dari berbagai negara, termasuk Indonesia dengan kopi Sumatera, yang bersanding biji-biji kopi asal Brazil, Peru, dan tentunya Ethiopia.

Minum kopi ala Dubai

Tiket masuk Coffee Museum juga sudah termasuk sajian satu teko kopi Arab. Beda dengan kopi pada umumnya, racikan kopi Arab dicampur dengan rempah-rempah semacam kapulaga, kunyit, dan kumu-kumu atau safron.

Apabila masyarakat Aceh kerap memasukkan potongan-potongan gula aren tiap hendak menyeruput kopinya, orang-orang di Jazirah Arab menikmati kopi arab yang ditemani butir-butir kurma untuk menghadirkan pemanis alamiah.

Minuman selamat datang

Bagi masyarakat Jazirah Arab pada umumnya atau Dubai secara khusus, kopi memiliki tempat yang istimewa dalam budaya keseharian mereka. Pemandu dari Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU), Khaula, menuturkan bahwa kopi adalah minuman selamat datang yang disuguhkan tuan rumah tiap kali mereka menerima tamu. Kopi menjadi gestur pertama dari si tuan rumah untuk membuka diri dan menjalin kepercayaan dengan tamu-tamunya.

Anggota termuda keluarga/suku menuangkan kopi dari satu teko yang sama ke cangkir-cangkir kecil yang diminum bersama-sama oleh tuan rumah dan tamunya, demi memastikan bahwa pertemuan dilandasi kepercayaan.

"Demi menghilangkan kecurigaan antarsuku yang saling mengunjungi, tuan rumah memastikan mereka tidak meracuni air yang disuguhkan kepada tamu dalam bentuk seduhan kopi," kata Khaula.

ANTARA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus