Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BEIJING - Jika Anda seorang muslim dan tengah berplesiran ke Beijing, Cina, salah satu yang mungkin dicari adalah makanan halal. Maklum, Cina dikenal dengan makanan yang mengandung babi. Karena itu, restoran yang menyajikan makanan halal jadi pilihannya. Di Beijing, ada ratusan restoran muslim yang menyuguhkan makanan halal. Di antaranya restoran Kao Rou Wan yang berada di Subdistrik Bei Xin Qiao.
Tempo beserta rombongan jurnalis dan dosen dari Indonesia menyambangi salah satu restoran tertua yang menyajikan daging panggang di Beijing tersebut pada hari ini, Selasa, 25 Oktober 2017. “Ini merupakan salah satu restoran muslim paling terkenal di Beijing,” kata Sara, pemandu wisata. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Saat memasuki pintu gerbang, Anda akan menemukan akuarium jumbo berisi ikan yang bisa disantap.
Simak: Berkunjung ke Prancis, Jangan Khawatir Cari Makanan Halal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo mencoba beberapa makanan yang disajikan Kao Rou Wan. Di antaranya daging kambing goreng yang disajikan kering. Warnanya mirip roti gambang dengan taburan wijen. Daging ini bakal lebih nikmat lagi jika dicocol dengan sambal yang disajikan. Ada beberapa pilihan menu lagi yang disodorkan seperti potongan daging sapi rebus, bebek saus madu, serta sayuran macam jamur. Dan menu favorit restoran tersebut, daging panggang.
Anda juga bisa menikmati roti dengan rasa adas yang kental. Teksturnya sedikit mirip croissant meski lebih tebal. “Roti ini bisa dimakan mirip dengan Anda memakan hamburger,” kata Andrew, mahasiswa Renmin University of China. Andrew lantas membelah roti dan memasukkan daging ke dalam. Menurut situs ChinaTravel, Kao Rou Wan merupakan restoran tertua dan terkenal dengan daging panggang. Daging panggangnya selembut buncis.
Selain Kao Rou Wan, ada banyak makanan halal dan restoran muslim yang juga terkenal seperti Hong Bin Lou Restaurant, You Yi Shun Restaurant, dan Dong Lai Shun Restaurant. Menurut IslamiChina, makanan halal mulai dikenal masyarakat Cina sekitar 651 di era Dinasti Tang. Ketika itu, para saudagar Arab menikahi wanita local CIna dan membentuk kelompok baru etnis muslim Hui. Makanan halal pun mulai dikenal dengan munculnya etnis Hui atau Huihui. Makanan halal makin popular ketika para pejuang Islam di era Dinasti Yuan menyebar di berbagai belahan Cina.
KODRAT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini