Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Menyantap Makanan Favorit Penguasa Pura Mangkunagaran di Pracimasana

Jika berkunjung ke Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk menikmati hidangan ala raja di Pracimasana

17 Agustus 2023 | 20.05 WIB

Restoran Pracimasana yang berada di Pramica Tuin, Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. (dok. Istimewa)
Perbesar
Restoran Pracimasana yang berada di Pramica Tuin, Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. (dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika berkunjung ke Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk menikmati hidangan ala raja di Pracimasana. Restoran berkonsep fine dining ini terletak di Pracima Tuin atau Taman Pracima. Tepatnya di sisi barat Pura Mangkunegaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Konsep Pracima Tuin sendiri sudah direncanakan sejak masa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI. Pembangunannya disempurnakan kembali di era Mangkunegara VII dan berhasil diselesaikan saat ini, di bawah arahan Mangkunegara X.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bangunan Pracimasana kerap disebut glass house, karena sebagian besar eksteriornya menggunakan kaca. Warna putih mendominasi bagian luar dan interior bagian dalamnya bernuansa rustic dengan sentuhan warna krem dan putih. Sentuhan warna keemasan memberikan kesan mewah namun terasa sederhana. 

Sementara makanan yang disajikan adalah menu-menu favorit Mangkungoro yang sudah dikurasi khusus. Perwakilan Pura Mangkunegaran, Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo mengatakan makanan yang disajikan memang terlihat seperti makanan ala Barat. 

"Itu merupakan bagian untuk melestarikan kuliner dari zaman dulu supaya tidak hilang," kata wanita yang disapa Gusti Sura itu, di Solo, Jawa Tengah, Senin, 14 Agustus 2023.

Menu Favorit Penguasa Mangkunegara


Para tamu mendapatkan welcome drink berupa Kunyit Asem, yang terdiri dari campuran kunyit, asem jawa dan gula aren. Rasanya segar, manis dan asam. Semua komposisinya pas, tak kurang atau berlebihan. 

Sebagai menu pembuka disajikan Brubus. Daging giling yang dibumbui sederhana dibalut dengan sawi kukus dan disajikan dengan sambal kencur dan are santan.  "Ini adalah menu pembuka favorit Mangkunegara VII," kata Gusti Sura.

Brubus olahan daging yang dibalut sawi putih. Menu pembuka favorit Mangkunegara VII, yang disajikan di Pracimasana, Solo, Jawa Tengah. (TEMPO/Yunia Pratiwi)

Ada juga Urap Pitik Linting, potongan daging ayam yang digulung dilengkapi dengan urap sayuran di atasnya. Menariknya, urap sudah disajikan di atas meja makan sejak zaman Mataram Kuno di Jawa Tengah. Sampai saat ini, olahan urap pun masih disajikan di Pura Mangkunegaran

Menu pembuka selanjutnya adalah semangkuk kecil Sop Daging Rempah. Rasa gurih dan hangat dari rempah-rempah pilihan sajian daging kisi kembang dan potongan wortel ini sangat menggugah selera. 

Tiba saatnya menyantap menu utama yang terlihat unik. Namanya Dendheng Age, tapi bentuknya seperti sate. Tidak seperti olahan Dendeng umumnya, yang tipis dan bertektus keras. Menu ini terdiri dari potongan daging has dalam yang dimarinasi semalaman dan disajikan dengan saus gurih, olahan kentang serta sayuran. 

"Ini olahan daging sapi yang sudah turun temurun sudah menjadi masakan wajib tersaji di meja makan istana Mangkunegaran dan kegemaran semua KGPAA Mangkunegoro, termasuk Mangkunegoro IV," jelas Gusti Sura.

Dendheng Age, salah satu menu utama yang disajikan di Pracimasana, Solo, Jawa Tengah. (TEMPO/Yunia Pratiwi)

Makanan utama lain yang tidak kalah unik adalah Bistik Pitik Bumbu Opor. Jika biasanya opor ayam disajikan dalam mangkuk dan berkuah, menu ini sedikit berbeda. Potongan ayam bagian paha tanpa tulang disiram bumbu opor yang terlihat seperti saus. 

Setelah menyantap aneka menu pembuka dan utama, sebagai penutup disajikan Tape Ijo Panna Cotta. Menurut Gusti Sura, olahan tape ketan berwarna hijau adalah favorit keluarga. Tapi di Pracimasana diolah menjadi Panna Cotta yang lembut, rasanya pun manis dan asam. Di bagian atasnya diberi taburan granola dan cokelat putih almond. 

Sedangkan untuk minuman, salah satu yang unik dan khas adalah Pareanom. Minuman jeruk dari jeruk lemon yang disajikan dengan pandan dan kolang kaling. Uniknya, perpaduan warna kuning dan hijau seperti warna lambang dari pareanom atau pare muda yang digunakan sebagai bendera pataka, serta samir yang digunakan abdi dalem.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus