Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Minum Es tapi Kepedesan, Coba Es Pedas Festival Cabai Tangerang

Es pedas ini adalah minuman khas peranakan Tionghoa. Dijual di salah satu stan di Chili Festival atau Festival Cabai, Kota Tangerang,

16 Juni 2019 | 08.17 WIB

Minuman es pedas yang ditawarkan salah satu stan di Chili Festival atau Festival Cabai di Kota Tangerang, Sabtu, 15 Juni 2019. TEMPO | Bram Setiawan
Perbesar
Minuman es pedas yang ditawarkan salah satu stan di Chili Festival atau Festival Cabai di Kota Tangerang, Sabtu, 15 Juni 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Minum es biasanya membuat mulut dan kerongkongan jadi lebih segar sekaligus melepas dahaga. Tapi bagaimana jika minum es kemudian yang terasa adalah sensasi pedas di kerongkongan. Itulah yang terjadi jika kamu minum es pedas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Es pedas ini dijual oleh salah satu stan di Chili Festival atau Festival Cabai di Kota Tangerang, Sabtu - Minggu, 15-16 Juni 2019. Festival Cabai ini merupakan bagian dari Festival Peh Cun yang berlangsung di dekat Klenteng Boen Tek Bio.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Es pedas ini adalah minuman khas peranakan Tionghoa. Kami tambahkan kreasi ala milenial," kata Edi Candrik, pebisnis kuliner atau pedagang minuman 'es pedas', Sabtu, 15 Juni 2019. Kreasi es pedas ala milenial yang dimaksud Edi Candrik, adalah dengan memasukkan aneka buah ke dalam es pedas. Selain pedas, es ini terasa manis dan agak asam di lidah.

Ada empat jenis minuman es pedas yang ditawarkan di Festival Cabai, yaitu Es Kelengkeng Kiamboy, Es Lemon Leci, Es Sunkit Kiamboy, dan Es Mangga. Harganya mulai dari Rp 15 - 20 ribu. "Harga es pedas rasa buah ini berubah tergantung musimnya," kata Edi Candrik.

Beragam jenis cabai dipamerkan di Chili Festival atau Festival Cabai di Tangerang, Sabtu, 15 Juni 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Tempo sempat mencicipi dua jenis es pedas, yakni Es Kelengkeng Kiamboy dan Es Lemon Leci. Dalam segelas Es Kelengkeng Kiamboy, seperti nama minuman ini berisi buah lengkeng dan kiamboy- sebutan untuk manisan dari buah plum. Sari buah tetap manis dengan campuran buah jeruk yang dibelah. Rasa segar dari buah berpadu dengan pedas cabai yang digunakan dalam campuran air. Kiamboy yang dicampurkan menjadi pelengkap istimewa karena rasa manisnya paling berbeda.

Sedangkan Es Lemon Leci, mencampurkan irisan kulit lemon dan buah leci dalam segelas minuman. Rasanya cukup asam meski masih dominan manis. Kulit jeruk lemon memberikan sensasi kenikmatan berbeda karena teksturnya yang agak kenyal.

Edi Candrik biasa menjual minumannya secara online. Minuman kreasinya itu bukan cuma mengandalkan rasa tapi juga manfaat dari buah-buahan yang digunakan. Adapun cabai digunakan untuk memberikan sensasi pedas untuk keunikannya. "Cabai rawit yang kami pakai ada yang dihaluskan dan ada juga yang diiris untuk campuran airnya," tuturnya. "Minuman ini harus diminum dingin."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus